Fenomena Jokowi, Mengapa “Kejeblos” Dua Kali ?

jokowi-bbc

HM Aru Syeif Assadullah
Pemimpin Redaksi Tabloid Suara Islam

Hari-hari ini –Agustus 2013– masyarakat bahkan bangsa Indonesia seluruhnya, digambarkan media massa bagai tak sabar segera mendudukkan Gubernur Jakarta, Joko Widodo sebagai presiden RI. Mengapa? Jokowi digambarkan diselimuti oleh kesempurnaan dalam segala hal dan siap mengubah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Jokowi  setiap hari dipuja-puja tak henti-henti, dalam segala hal. Setelah menjabat Gubernur DKI setahun terakhir ini, kini Jakarta berhasil dibenahi secara total oleh Jokowi. Puja-puji ini niscaya  “gombal-kumal”, alias omong kosong tak berdasar. Sejatinya ibukota Jakarta tidak berubah sedikit pun di tangan Jokowi. Jakarta tetap macet total, Jakarta malah lebih banjir, dibanding lima tahun sebelumnya, sehingga 17 Januari 2013 lalu, banjir menerjang Bunderan HI, Jalan, Thamrin dan Jalan Soedirman, bahkan banjir masuk ke Istana Negara sampai ke ruang rapat. Di tangan Jokowi Jakarta sebenarnya kondisinya lebih parah.

Tak ada yang bisa memungkiri popularitas bekas Wali Kota Solo ini karena media massa menempatkan Jokowi sebagai “media darling”. Segala apa saja kegiatan Jokowi di-blowup berlebihan, sehingga pers pun kehilangan obyektifitas yang seharusnya ia jaga. Muncullah pemberitaan berlebihan mengenai apa saja menyangkut Jokowi. Semua yang berasal dari Jokowi niscaya dipujinya bahkan secara berlebihan. Sebaliknya segala yang jelek dan kegagalan Jokowi malah ditutup-tutupi dengan sengaja untuk mempertahankan citra cemerlang seorang Jokowi.

Pers Indonesia, dipastikan melakukan kesalahan yang cukup fatal, dalam usahanya mengangkat nama Jokowi, dengan cara-cara yang jauh dari fair, dan  obyektif. Barangkali pers tidak menyadari sikapnya ini, karena pers tertentu terseret pula oleh opini pers yang lain. Ada pula pers yang justru merancang skenario “keblinger” ini dengan tujuan ingin menguasai negeri ini dan mengubah dengan pola yang dikehendakinya.

Di balik fenomena pendukungan Jokowi menjadi presiden 2014, niscaya merupakan pertarungan politik yang amat serius. Harian terbesar di Indonesia Kompas, pun bagai menutup gong fenomena Jokowi ini dengan menggelar survey dan dimuat argumentasi kesimpulan tiga hari berturut-turut pada, 26,27 dan 28 Agustus 2013. Kompas menyimpulkan Jokowi niscaya presiden 2014 berpasangan dengan siapapun dia menjadi presiden.

Belakangan Jokowi dipuji karena melakukan penertiban PKL (Pedagang Kaki Lima) di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Golongan elit yang kini melintas di Tanah Abang dengan mengendarai mobilnya pun bisa tertawa lepas. Pujian kepada Jokowi pun dihamburkan kembali.

Namun bekas Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengkritik, apa yang telah ditertibkan Jokowi, sudah pula ia lakukan bahkan berulangkali, namun PKL kembali seperti semula, dan pers saat itu tidak mewartakan apa yang dibuat gubernur Fauzi Bowo. Bahkan bekas gubernur DKI ini mengkritik penggunaan anggaran Pemda ala Jokowi bisa membuat Pemda bangkrut seperti terjadi pada pemerintah kota Detroit di Amerika Serikat.

Jokowi tentu saja membantah Pemda DKI bisa mengalami kebangkrutan. Namun belum ada yang mengkritik dan pers memuatnya tentang penertiban Jokowi terhadap PKL di kota Solo, sewaktu ia menjabat sebagai walikota Solo. PKL di Solo yang berdagang di sekitar Pasar Banjarsari, oleh Jokowi dipindahkan ke kios-kios baru di Pasar Ngarsopuro Semanggi. Apa yang terjadi sekarang ? Para PKL ternyata berangsur-angsur kembali ke tempat semula. Kios yang diberikan gratis dulu dijual kepada orang lain. PKL atau sektor informal kini pun dihardik dan diusir Jokowi di ibu kota, padahal ketika ekonomi nasional bangkrut pada 1997-1998, sektor informal inilah yang telah menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutan. Sektor informal inilah yang pelan-pelan telah menggerakkan mesin ekonomi yang lumpuh total pada 1998 lalu. Kehancuran ekonomi di akhir pemerintahan SBY saat ini seharusnya juga bisa malah memanfaatkan peranan sektor informal, bukan malah menghardik dan mengusirnya.

Ada lagi prakarsa Jokowi yang sangat menghebohkan–dan karena kehebohan ini–yang membuat Jokowi mulai dikenal di seluruh Indonesia. Kehebohan itu ketika Jokowi tiba-tiba memamerkan mobil rakyat buatan murid-murid SMK di Solo. Digembar-gemborkan seolah-olah akan diproduksi mobil rakyat itu dengan harga sangat murah, namun mobilnya sangat berkualitas bahkan mewah. Publikasi pun meluas dan melambungkan nama Jokowi. Apalagi ketika Jokowi meluncurkan ujicoba mobilnya dari Solo ke Jakarta. Seluruh pers nasional jenis apapun mengelu-elukan. Tapi yang terjadi kemudian  adalah peristiwa yang memalukan, kartena mobil SMK yang dibangga-banggakan Jokowi ini tidak lulus alias dianggap tidak layak untuk diproduksi. Lalu dilakukan uji coba yang kedua setelah dilakukan perbaikan sesuai rekomendasi, namun hasilnya sama saja, tidak layak diproduksi.

Akhir Agustus 2013 ini LIPI di Taman Mini malah memamerkan mobil-mobil karya anak-anak Indonesia yang jauh lebih bagus, namun tidak ada yang meliput dan mem-blowupnya. Apakah semua orang yang kini mengelu-elukan Jokowi khususnya pers nasional mengingat kembali peristiwa ujicoba mobil SMK Solo kebanggaan Jokowi yang gagal total itu? Bagaimana kabarnya mobil SMK itu? Peristiwa blow up mobil SMK Jokowi Solo ini, hakikatnya proyek pencitraan Jokowi untuk mendongkraknya menjadi tokoh nasional.

Mengapa Terus Tertipu Proyek Pencitraan?

Proyek pencitraan Jokowi  ternyata dibeli rakyat Indonesia, bahkan secara berebut membelinya, takut tidak kebagian, takut kehabisan.  Beberapa tahun terakhir ini tuduhan tokoh yang lahir dengan rekayasa pencitraan diarahkan kepada presiden SBY. Berpuluh-puluh prakarsa pencitraan yang dilakukan SBY dengan kelompok politiknya, selalu dibongkar masyarakat, namun prakarsa pencitraan berikutnya dibuat kembali oleh SBY, dan rakyat–anehnya dan gilanya– “membeli” pencitraan seperti itu, yang hakikatnya hanyalah  kosong melompong isi dan nilai, bahkan cenderung sebagai tipu-daya yang merugikan bangsa dan negara.

Citra yang dibangun SBY pertama kali adalah meminta simpati rakyat Indonesia sebagai tokoh yang ditindas dan dizalimi oleh penguasa Megawati. Citra sebagai tokoh yang diperlakukan tidak adil bahkan ditindas ini telah melambungkan popularitas nama SBY hingga terpilih menjadi presiden, menggusur Megawati.  Sejak saat itu SBY selalu mengedepankan pencitraan dirinya dan rakyat Indonesia selalu “membeli” citra yang hakikatnya omong-kosong itu. SBY mencitrakan diri sebagai presiden yang secara kongkrit memperhatikan nasib rakyat kecil sampai ke urusan dapur. Maka program, semacam BLSM, dan penaikan gaji guru serta PNS (Pegawai Negeri Sipil) pun menjadi prioritas, dan gaji PNS pun setiap tahun selalu dinaikkan bahkan dengan program remunerasi dengan kenaikan berlipat-lipat kali.

Tapi pakar ekonomi independen mengkritik kebijakan penaikan gaji sekadar menaikan citra diri presiden SBY ini. Akibat kenaikan ini–misalnya remunerasi di Kementerian Keuangan, menyebabkan hutang negara bertambah Rp 70 Trilyun–hanya menyebabkan inflasi, dan seterusnya. Yang aneh dan “gila” ketika citra gombal pun sudah terbongkar kebohongannya, misalnya  gembar-gembor hendak memberantas korupsi, tapi belakangan justru anak buah presiden sendiri yang  mempelopori korupsi dalam berbagai megaskandal yang sangat mengerikan, tapi ketika proyek pencitraan lain digelar, rakyat tetap membelinya.

Adalah tokoh antagonis Partai Demokrat, Ruhut Sitompul berkomentar mengenai fenomena Jokowi yang gencar diusung ramai-ramai dan dianggap layak naik menjadi presiden 2014, Ruhut pun berkomentar yang jujur dan berkata : “Bahwa tokoh yang lahir dari pencitraan seperti itu-Jokowi- pasti  akan menghasilkan presiden yang buruk dan tidak menguntungkan rakyat Indonesia.”

Yang dikatakan Ruhut, itulah yang telah terjadi pada Presiden SBY. Di akhir kekuasaannya saat ini ekonomi mengalami ‘gonjang-ganjing’ yang disebut-sebut oleh ekonom independen indikasinya jauh lebih berbahaya dibandingkan menjelang terjadinya krisis moneter 1997-1998. Cadangan devisa Negara merosot dari 123 milyar dolar AS kini tinggal 90 milyar dolar, hutang jatuh tempo tahun ini bernilai puluhan milyar dollar AS, hutang negara mencapai Rp 2.300 Trilyun. Nilai rupiah terus merosot melewati Rp 11.000/dollar AS. Dan fatalnya pemerintahan SBY ini, tak mampu menjaga hajat rakyat yang paling dasar saja. Sudah setengah tahun terakhir ini harga bawang merah dan cabe rawit tidak mampu dinormalisir. Harga bawang merah dan cabe rawit melonjak naik berkisar antara Rp 50.000-60.000/kg. Harga normal tujuh bulan sebelumnya hanya Rp 12.000/kg. Bagai NKRI ini sebuah negeri gurun atau berlokasi di Benua Alaska dan Kutub yang tak bisa ditanami cabe dan bawang. Karena kejengkelan yang memuncak terhadap kasus bawang dan cabe ini yang tak mampu diturunkan harganya oleh pemerintah SBY, maka muncul komentar sarkastis, ”Rakyat Indonesia ke depan mutlak membutuhkan seorang presiden yang mampu menjaga harga, cabe, bawang, kedelai, dan daging sapi. Kemampuan yang lain, hanya syarat menjadi presiden nomor 27,” katanya sinis

Jokowi idem ditto belaka dengan SBY, hanya bermodalkan dan diberi modal pencitraan semu dirinya. Dengan modal pencitraan ini rakyat Indonesia hanya dinina-bobokkan oleh mimpi-mimpi. Dua periode pemerintahan SBY hakikatnya pemerintah berjalan di tempat, stagnan.

Rakyat ibukota saja yang mutlak penduduk Muslim kini agak terkaget-kaget, walau belum “nyadar” sepenuhnya ketika tiba-tiba Jokowi seenaknya saja mengangkat Lurah Lenteng Agung Susan Yasmine Zulkifli yang beragama Nasrani. Rakyat Lenteng Agung pun protes, namun dijelaskan Susan layak naik menjadi lurah karena sudah lolos dari lelang jabatan sebelumnya. Bagai orang linglung, ustadz dan guru ngaji di Lenteng berucap, “Oo itu gunanya lelang jabatan lurah, untuk menaikkan seorang Nasrani memimpin orang Islam di Lenteng Agung yang jumlahnya mayoritas mutlak!”.

Baru sadar rupanya, penduduk ibukota saat Pilkada DKI yang lalu hanya terseret arus fenomena Jokowi dan rame-rame memilih Jokowi. Mereka baru sadar pula terpilihnya Wakil Gubernur DKI, Ahok yang Kristen itu membawa konsekuensi, dia kini bebas menggelar Misa di Balaikota yang tak pernah ada sejak walikota pertama Jakarta Syamsurizal, hingga gubernur Bang Ali dan seterusnya. Bahkan kini sudah terbayang jika Jokowi tak terbendung lagi terpilih sebagai presiden pada 2014, niscaya Ahok akan naik menjadi gubernur DKI Jakarta.

Mampukah Jokowi menjawab pertanyaan mengapa di daerah-daerah Kristen seperti di NTT jangankan lurah, bupati dan gubernur saja tidak mungkin ada yang beragama Islam. Mengapa orang Islam tidak boleh menjadi lurah di NTT juga di Bali? Kenapa Jokowi menjelang Lebaran yang lalu melarang umat Islam takbir keliling di ibukota, dan menghapuskan event tahunan Takbir Akbar di Monas? Sebaliknya dalam kerangka Natal dan Tahun Baru yang lalu Jokowi menggelar pesta  besar-besaran di sepanjang Jalan Soedirman, Jalan Thamrin hingga Monas. Dan tak lebih 20 hari kemudian di lokasi pesta besar-besaran itu “dihajar” banjir besar, yang ikut merendam mobil super mewah dan membawa korban jiwa karena ikut terendam basemen gedung bertingkat.

Setelah “kejeblos” lubang pencitraan SBY yang telah membawa rakyat Indonesia hampir sepuluh tahun ini dalam kesia-siaan dan kemandegan, apakah rakyat Indonesia ingin masuk kembali ke lubang pencitraan Jokowi dan kembali sepuluh tahun ke depan menekuni kesia-siaan baru yang pasti kali ini akan menghancurkan daya tahan rakyat Indonesia menjadi lumat dibuatnya. Mengapa “kejeblos” dua kali ? Naudzubillah min dzalik!

[Sumber]

About me, myself n i

ingin orang lain mengetahui apa yang perlu diketahui..

66 thoughts on “Fenomena Jokowi, Mengapa “Kejeblos” Dua Kali ?

  1. Yang membuat pencitraan itu jokowi atau media? Terus saat ini menurut penulis pemimpin yang paling ideal untuk indonesia siapa?

  2. Blusukan jokowi masuk berita di new York times..weleh weleh kayaknya dia laporan ke “big boss” nya di Amrik sono biar pencitraan nya tambah maknyoss, yang melakukan pencitraan kan memang media tapi harus di ingat di belakang media itu siapa, berafiliasi dengan siapa, titipan siapa????? Mikir dong rakyat Indonesia jangan mau di bohongi media.bagaimana nasib esemka sekarang lihat? Apa jokowi masih pake mobil esemka? Lihat pasar2 di solo sekarang, gmana nasibnya?

    • Indonesia yang mayoritas islam ini lambat laun akan dikristenkan oleh antek penjajah belanda arab disini mayoritas, agama penjajah Mulai dipaksakan lagi di sini, mana ada pahlawan kristen?

  3. Hei bung,jokowi itu br menjabat brp lama lalu kena banjir besar?pikir dl dong bung,jakarta ini ud kronis di segala hal krn pejabat2 korup di masa lalu,mana bisa 1-2 th di beresin semua langsung?harus di pilih mana dl yg prioritas,yg penting jokowi kerja,yg penting semua warga jkt mau bekerja sama dengan jokowi pasti jkt pelan2 bisa di perbaiki,jgn kyk bung ini yg bisa nya hanya mengkritik2 aja,lbh baik bantu pemerintahan jokowi utk kerja beresin jkt bung!!

    • Betul, saya sangat setuju. Ibarat penyakit, Jakarta tuh udah akut. Jadi butuh waktu dan strategi yang tepat untuk membersihkan sampah-sampah yang udah menggunung. Kalau ulasan macam diatas, banyak lah orang bisa. Seharusnya disertakan juga bagaimana cara mengatasi kekurangan yang timbul. Bukannya membuat ulasan yang jadi bahan adu domba lagi. Indonesia adalah Indonesia, yang terbaik dari Indonesia adalah keanekaragamannya, dimana yang berbeda-beda itu menjadi satu kekuatan yang luar biasa. Akhir-akhir ini banyak pihak yang berusaha merusak semuanya. Sebagai rakyat Indonesia, mari kita lebih hati-hati, supaya Indonesia bisa tetap satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa, Indonesia.

    • Setuju bngt am yg komen dsini. Sapa yg baik sapa yg buruk itu urusan mereka smuanya ituu paling penting ya berasal dr diri sendiri. Mau jakarta, solo smpe indonesia lbh baik ya smua berasal dr kita sendiri. G ush bnyk omong cukup lakukan perkara kecil yg sering dilupakan, mendisiplinkan diri aj ssh kok msh bisa ksh komentar org.

  4. gua heran, masih saja ada berita miring sama pak jokowi..
    yang namanya menata kota segitu luasnya ya tidak bisa instan…
    siapapun kalian yang komentar miring, atau bahkan yang membuat berita miring,. dan berlebihan. pasti ada unsur lainnya.. tentunya unsur politik.

      • Udah ada FPI yang kerja soal bela Islam.. masak Jokowi overlap dengan mereka.. Allah SWT Maha Besar.. Maha Adil dan Maha Melindungi. Jangan hanya mikir apa yang anda inginkan, tapi kalo Allah SWT berkehendak lain, apa yang anda inginkan itu sia2 belaka.
        Jangan cuma bisa kritik, tapi gak ada solusi… banyak orang yang mengaku muslim, tetapi munafik dan fasik. !

      • Dalam Pemerintahan jangan mengedepankan agama Bung… Pemerintah harus membela rakyat (manusia) apapun agamanya…

  5. Tulisannya bagus , ini pasti intelektual muda. Tapi tolong hati hati jgn menyinggung perasaan orang perorang , bisa2 dapat merugikan diri sendiri.

  6. Terima kasih karena tulisan ini meninabobokkan saya. Peran MEDIA ternyata luar biasa. Sampai2 yang sudah jelas2 salah, bisa menjadi benar. Semoga masyarakat indonesia bisa lebih TERSADARKAN.

  7. Wah… Maksa sekali penjelasannya pak… Semuanya hanya berdasarkan pendapat sendiri, yg dikarang sehalus mungkin agar terlihat menjadi fakta.. Hahahaha, semua tau kok pak mana yang baik, rakyat kan tidak bodoh lagi, membaca artikel seperti ini pun rakyat sudah memasuki tahap menganalisis, they know the fact 🙂

  8. bagus ulasannya moga menyadarkan rakyat ini, hanya orang2 yg udah kena brain wash alias bodoh saja yg masih membela pencitraan jokowi ini

  9. mbuh lah, dilihat saja selama masa jabatannya ini apa ajh yg udah diberesin pak joko, klo pak joko butuh bantuan ya dibantu, la wong wis kadung jadi pimpinan, mw gimana lagi?.. dibantu dulu, selama itu utk kebenaran. la pak joko harusnya fokus sama kerjaannya dulu. saran saya untuk pak joko. selesaikan masa jabatan anda dgn baik benar jujur (lek isok). tp… opo urusanku? akukan wong suroboyo :p

    • Sya sering skali menyksikan brita d tv kbanykan Media d indonesia terlihat berat sebelah terhadap islam brita yg baik tentang islam atou pun brita kedzalimin terhadap islam sngt jarang d publikasikan bahkan tidak pernah d tayangkan inilah kekezaman media sekuler britanya tak berimbang untuk kaum muslim yg mayoritas d indonesia mw d bwa kemna negara ini apa mw jd budak orang yahudi nasrani komunis cina rusia amerika yahudi..liat jga d situs nahimungkar. Com

  10. Ulasan di atas,kalau memang faktanya benar,itu artinya Jokowi memang manusia.Bukan dewa.
    Lalu siapa yang anggap dia dewa (di dewa2kan ?) Ya anda sendiri,yaitu penulis ulasan ini.
    Saya hanya melihat,Jokowi lebih baik dari seniornya.Lho kok bisa begitu?
    Ya iya lah.
    1. Gubernur sebelumnya,adalah wakil gubernur di jaman gubernur Sutioso.Lalu pada saat dia menjabat gubernur,dia hentikan pryk monorel.Alasannya:tidak feasible.Kemana saja sih beliau ini seelum jd gubernur?
    2. Hal2 kecil yg dilakukan oleh jokowi spt mentertibkan lurah dan camat,belum pernah dilakukan oleh seniornya.
    Dll yang jokowi lakukan adalah sdh kewajiban seorang gubernur,dan hal ini tdk dilakukan oleh seniornya.
    3. Setahu saya,wartawan memang terlalu over expose ttg jokowi.Pernah tahu gak cerita jokowi naik lion air sendirian?
    Terlepas dr semua itu,saya ingin bertanya pada penulis.Apakah anda punya solusi siapa gubernur yg pantas untuk saat ini?Tolong sebutkan.Jangan bilang jagoan anda Foke ya….
    Masalah jakarta dan sekitarnya…siapa yang bisa selesaikan dalam waktu 5 tahun??? Potong bebek angsa kalau ada yang bisa.Apalagi kalau pemimpin sekitarnya juga spt saat ini,yang hanya memikirkan diri sendiri.
    Sudahlah gak usah memperkeruh suasana.
    Btw,ktp saya islam.Monggo kalau sampeyan menganggap saya kafir…..Saya pasrah saja.

  11. Bos, jokowi sbnrnya melakukan tindakan yg memang sehrusnya dilkukan pemimpin tak ada yg aneh,yg jd spesial , dalam pmrinthn sblumnya pemimpin dahulu tak mau turun ke jln maunya nyuruh anak buahnya,tak tau kondisi di lpngn,,sehingga kinerjanya tdk selesai dlm menyelasikan mslh ibu kota jktrta, inilh mngpa jokowi di cintai rakyat jkrta,mnrt sy mnding jokowi ada kontribusinya dan hasilnya terlihat ktibang penguasa yg lalu,meskipunsy akui blm mnyelesaikan jkrta kususnya mcet dan bnjir spnuhnya, jokowi di kritik dia mnjwb dengn tindakan bukn omong pintar debat gada solusi ky si admint, kritik boleh sj bos tp yg membngun bukn mnjtuhkn,apa lg ada isu sarah gini dlm artikel nt ,di byr brp bos sm si biru atau si kuning atau sm si sapi?

  12. Maklum, sebagian besar rakyat hanya bisa menilai pemimpinnya melalui med.ia. Sebenarnya kita pun tak tahu pasti mana yang benar dan mana yg tidak benar

    • Betul sekali. Masyarakat hanya dapat informasi dari media, sedangkan media cenderung memihak dan membesar2kan berita, sehingga masyarakan bukannya mengerti malah menjadi bingung.

  13. artikel ini isinya adu domba…karena tdk berdaarkan data dan fakta terukur..sangat subyektif dan sama sekali tdk akdemik..sehingga tdk mencerminkanintelktualitas..

  14. jgn dong mempermasalahkan siapa yg memimpin tapi mampu ngk yg memimpin. kita khan negara bhineka jd walau bukan muslim tapi dia bisa knapa ngk. soal pencitraan jokowi media udh kebablasan, terlalu upload. waspadalah semua itu dibalik media ada yg punya kepentingan untuk menyetir indonesia nantinya apabila mereka berhasil mengangkat jokowi. wahai rakyat indonesia jangan gegabah memilih pemimpin jokowi belum bisa dikatakan pemimpin nasional, dia hanya populer karnena dekat dengan rakyat. untuk jadi presiden itu tidak cukup maka dari itu pilih pemimpin yang tegas cerdas dan membela kepentingan bangsa. jokowi membenahi jakarta saja belum signifikan apalagi mau diangkat jadi presiden? wah kacau dong indonesia bisa seperti filipina yang presidennya dari golongan artis tapi tidak bisa memikirkan rakyatnya.

    • Anonymaus salam persahabatan aku mau tanya agama kamu skrang apa?…sebelum jadi teman atau sahabat kita harus tau satu sama lainnya jawaban kamu juga menjadi per erat persodaraan kita se indonesia….?

    • Anonymaus salam persahabatan aku mau tanya keyakinan km skrng pada ajaranya siapa skrng1- islam 2-hindu 5-kristen 4-protestan atau budha..sebelum jadi teman atau sahabat kita harus tau satu sama lainnya jawaban kamu juga menjadi per erat persodaraan kita se indonesia….?

  15. JOKOWI=kroni2 nya james riadi,anthoni salim,edward suryajaya,smua mafia cina
    DAHLAN ISKAN=masih anak didik presiden yang sekarang,yg kebijakan nantinya bakal sama seperti sekarang ini
    ICAL=masalah lapindo aja belum selesai,pembayaran ganti rugi belum sepenuhnya
    PRABOWO=lihat track record pada saat dia mejadi pangkostrad,berapa banyak jiwa yang mati
    MEGAWATI=gak malu kalau sampe kalah 3x
    MAHFUD MD=kapabilitasnya untuk mengambil keputusan2 penting masih perlu dipertanyakan lagi
    WIRANTO=dia atasannya prabowo th 1998,apalagi wakilnya cina,indonesia negara dengan penganut muslim terbanyak di dunia,,wapres nya cina
    GITA WIRJAWAN=sama saja dengan DAHLAN ISKAN
    RHOMA IRAMA=:-(
    FARHAT ABBAS=psikopat/sakit jiwa

    indonesia belum punya kandidat presiden yang lebih baik,
    sementara bubar aja dulu,,

    • ulasan yang fantastis, piawai dalam melihat fenomena politik dengan segala trik dan intrik dalam memperebutkan sekuasaan yang sedang terjadi di negari, tapi tolong dong… jangan membungkus berbagai kritik atas politisi saat ini yang ujung2nya menggiring pembaca untuk melakukan seperti yang ada dibenak anda… ingin membawa pembaca terjebak dalam isme-isme yang anda fahami… maaf… yang ujung2nya menyebarkan isu SARA dengan berbagai cerita dan ilustrasi yang ada ulas.. tulisan anda hanya bermakna bagi orang orang yang mempunyai pemikiran sesat dan sesaat yang tidak pernah memikirkan indonesia secara luas dalam kerangka NKRI, tapi gagasa dan keinginan anda sudah mengarah suatu kepentingan yang bermuatan SARA, ini adalah Indonesia Bung, bukan Timur Tengah… jangan harap isu2 yang anda bungkus berbau politik akan bisa diakomosir oleh orang2 yang berpikiran cerdas dan Indonesia… dan ulasan anda hanya akan merusak pikiran dan bukannya membuka pikiran…

  16. kalo ‘dilarang’ memilih jokowi , lantas siapa menurut anda yg harus dipilih dari calon yg ada? anda ngiri sama jokowi? ato anda sendiri yg mau nyalon? ato ente panik lantaran jagoan ente kalah populer? semua calon presiden yg muncul tidak ada yg sempurna, tdk ada yg terbaik, rakyat sedang dihadapkan pada pilihan untuk memilih yang terbaik diantara yg buruk, ente jgn hanya melihat negatifnya aja pada jokowi, lihat juga dong sisi positifnya, semua calon selain jokowi juga sama memilik DOSA POLITIK ,,, secara kasat mata jokowi bekerja untuk rakyat, ketika di solo dia tdk memakan gaji secara utuh selama 7 thn, toh jokowi jd Gubernur n Capres bukan karena niat dia sendiri kan…. kalo bicara Amanah sblm berakhir jabatan toh sama juga Aher yg d jAwa barat dia blm mengakhiri jabatan periode keduanya…wal hasil semua Calon presiden yg muncul skrg ini tdk ada yg bersih dari masalah…

  17. betapapun media memberitakan Superhero Jokowi dan lembaga2 survey mencitrakan terbaik utk Jokowi,, aku gak terpengaruh.. yg buruk tetap buruk, menang pencitraan aja. Jokowi, No way..!!!

  18. Jokowi ddewa2kan mka sbntr lg jokowi akan jatuh trsungkur. Sbb takabur ujub ria sum’ah bukan pakaian manusia. Yaqin khina’an yg akan dtrima bagi mrk berbangga diri.

  19. Manusia itu tempat salah dan dosa. Tidak ada satu manusia pun yang tidak pernah berbuat kesalahan bahkan seorang nabi pun. Yang ada hanyalah manusia yang mencoba berbuat kebaikan dan memperbaiki kesalahannya. Contohnya saja manusia pertama yang diciptakan Allah yaitu nabi Adam As pernah melakukan kesalahan hingga ia diturunkan ke Bumi, akan tetapi nabi Adam As mencoba memperbaiki kesalahannya dan perilaku tidak patuhnya pada perintah Allah menjadi hikmah dan pelajaran bagi kita semua.

    Penyebar Fitnah dan Penghasutan Lebih Berbahaya daripada SYETAN, sebgaimana Nabi Adam As yang termakan hasutan Syetan hingga ia diturunkan ke Bumi.

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penyebar fitnah dan penghasutan juga orang yang terhasut akan mendaptkan dosa dan karma. Untuk itu jika kita terhasut lebih baik istigfar dan jangan menjadi penghasut berikutnya karena hanya akan menambah DOSA.

  20. Tulisan2 spt ini yg menjadikan jokowi kmrn melenggang ke balai kota DKI, akankan terulang lagi di pilpres mendatang???

  21. Bismillahirrahmanirrahim, mari kita Selamatkan bangsa ini……!
    Sahabat….!
    Saat nya kita punya fikiran kritis menanggapi berita yg telah kita baca….,
    Kita tak wajar menyalahkan penulis,
    Kita hanya bisa menilainya saja….,
    Info yg kita dapat baik tentang jokowi maupun prabowo semuanya ada dalam midia…,

    Jujur sy lebih suka memilih pak prabowo ketimbang pak jokowi,,,
    Alasannya…..,
    Memilih pak prabowo karna sy melihat pak prabowo adalah orang yg sukses dalam tugasnya.., wlo sekarang yg menjadi sandungan soal ham,,
    Alasan tak suka jokowi,,,,
    Karna saya tak pernah membaca tentang kegagalannya bahkan di karnakan singkatnya nama pak jokowi naik,,,
    Bahkan disitiap keseharian dalam tugas para wartawan akan mendampingi nya,,,
    Jadi semua yg di beritakan itu menurut saya ada palsu belaka…,
    Jika ada lagi yg ign bertanya tentang mengapa sy tak suka jokowi silahkan add saya,,

    • jokowi orang islam dan prabowo orang islam….jokowi d sudutkan dgn dasar masalah agama dan prabowo d sudutkan karena karirnya……yg nulis pinter d lihat2 lebiiih pinter dari habibi tapi sifat ariifnya tidak mencerminkan ilmu para ulama yg matang dalam beragama alias tukang daliiiiiil,

  22. Media d indonesia ini rata2 milik kafir yg dengki pada umat islam, konspirasi jahat mereka pasti tak kan prnah brhasil untuk hancurkan islam.! Smoga Allah selalu menjaga dan menyadarkan umat islam, Amin.!

Tinggalkan Balasan ke kusnan Batalkan balasan