Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin

Penulis : Tio Alexander

Semalam ada seorang bidan muda menelepon saya. Dia menanyakan kepada saya tentang mengapa saya sangat melarang Imunisasi bagi anak-anak (terutama sekali keponakan-keponakan saya). Apakah alasan saya melarangnya? Berikut tulisan singkat saya (bahannya terlalu banyak jadi saya persingkat).

Imunisasi dan Konspirasi di dalamnya.

Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.

Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :

The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS). ~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda” 

Wah hebat sekali ya penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis..

Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?

“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.” ~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika

“Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” ~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University

“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris

“Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”. ~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional

“Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.” ~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962

“Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.” ~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional

“Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syaraf, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.” ~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika

“Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth” 

Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya..

Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?

Menurut pencarian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.

Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.

Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?

DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.

Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tahu asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.

Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?

Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?

 Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Babi dalam Vaksin.

Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut :

 “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3

Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :

Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”

Imamat 11 : 7-8

Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?

1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.

Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda

Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.

“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.” ~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB

Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.

Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.

2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.

Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :

Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.

Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”

Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.

3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.

Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.

4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi

Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.

5. Sifat aneh babi lainnya.

“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.

Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.

Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).

Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”

~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra

Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.

  • Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
  • Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
  • Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
  • Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
  • Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
  • Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.
  • Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
  • Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukkan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
  • Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
  • Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.
  • Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
  • Dan masih banyak lagi.

Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?

Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.

Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.

SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.

Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.

Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.

Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.

Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?

Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.

Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr

Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.

Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”

Seorang kakek men-tahnik cucunya yang belum lama dilahirkan

Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.

Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.

Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.

Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.

Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.

Berikut video tentang tata cara Tahnik :

Penutup

Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan.

Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6

Masih banyak sumber yang belum saya paparkan di sini. Termasuk bagaimana teknologi pengetahuan Islam menyingkap bagaimana setan dapat menjadikan manusia menjadi jahat melalui makanan yang haram yang kita konsumsi. Insya Allah lain waktu saya dapat menjelaskannya.

Semoga Allah memberkahi dan melindungi kita semua.

[Sumber]

About me, myself n i

ingin orang lain mengetahui apa yang perlu diketahui..

135 thoughts on “Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin

    • Banyak makan makanan / jamu / minuman herbal / susu yg dapat mengurangi kadar racun. Atau bisa juga menggunakan pengobatan bekam seperti yg diajarkan Rasulullah Saw. Jangan lupa rajin dzikir dan memohon perlindungan kpd Allah Swt. agar setan dalam darah dapat keluar.

      Sebenarnya ada satu lg imunisasi cara islam yaitu dgn pemberian ASI selama 2 tahun pd bayi.

  1. terimakasih byk infonya…untung anak saya baru 2x imun…setelah saya fikir dengan logika…kok anak sehat dibikin sakit….jadi saya gak mau lagi anak saya di imun….izin y info ini saya bagikan ke teman2…moga kita semua dilindungi Allah SWT..amin

  2. terima kasih informasinya, tapi apakah Anda ketahui bahwa tidak selembar daun jatuh ke permukaan bumi tanpa ijin Allah SWT.

    jadi siapa akar dan sumber permasalahan dunia ini?

    apa definisi maha pengasih dan maha penyayang?

    • kalau seperti ini pertanyaannya, sepertinya anda mengalami keraguan tentang sifat-sifat Allah SWT.. mungkin anda perlu membaca Al-Qur’an lebih dalam lagi..

      sedikit menurut saya.
      Allah adalah pengatur seluruh alam semesta, tak ada satu kejadianpun yg terjadi tanpa izinnya, tapi jangan diartikan ketika seorang manusia berbuat dzalim, maka hal itu diizinkan oleh-Nya, karena jelas sekali Allah SWT melarang hal (dzalim) itu.
      Allah memberikan kemampuan (izinnya) kepada manusia untuk bisa melakukan apa yang manusia inginkan, seperti berbicara bergerak dan lain sebagainya.
      kita dapat sesuka hati berbicara apapun, berbicara baik atau buruk, semua terserah yang mempunyai mulut. tapi jelas dalam Al-Qur’an Allah menyuruh kita untuk berbicara yang baik. jika tetap berbicara buruk maka dosa lah yang dia dapatkan.

      jadi kalau ditanyakan siapa akar dan sumber permasalahan di dunia ini maka manusia itu sendirilah penyebabnya. karena manusialah yang memilih keburukan itu sendiri.

      tapi jangan lupa kalau Allah SWT juga maha kuasa, jd kalau Dia menginginkan, maka kemampuan mulut yang berbicara itu dapat diambilnya kembali.

      intinya didunia ini, kita sebagai manusia bisa memilih, mau baik atau buruk, terserah kita, dan semua itu akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti..

      anda pasti pernah melakukan kesalahan, sedikit pertanyaan untuk anda, ketika anda melakukan kesalahan itu, apakah semua itu terjadi begitu saja, atau semua karna kemauan (buruk) anda?, contoh, ketika anda berbohong, apakah semua itu terjadi tanpa anda sadari, atau otak yang memerintahkan untuk berbohong?..

      ini menurut yang saya pahami.. kalau mau jawaban lebih memuaskan, mungkin anda bisa bertanya pada ahli tasawuf..

  3. Sangat mengejutkan. Tapi siapa dokter atau ahli yang berani mengatakan TIDAK pada imunisasi yang sepertinya sudah merupakan KEHARUSAN bagi setiap bayi baru lahir.

  4. akhirnya saya paham kenapa tempo hari ada kasus balita yg habis diimunisasi, di jakarta, sampai meninggal dunia.. padahal keduanya, menurut sang ibu, dalam keadaan sehat waktu diimunisasi.

  5. tulisannya menarik, tp kalau bisa sebaiknya sumber nya dicantumkan, seperti di wikipedia, jadi kita bisa melihat dari mana argumen2nya berasal. terutama yg pakar2 itu 🙂

  6. 2 anak sy dpt imunisasi..tp anak ke 3 gak..awalnya anak sy sehat2 aja sp usia 14hr diimun bcg..2hr kmdn jd merah2 kulitnya n flu plus batuk2 sp harus dirawat di icu anak..sy sgt merasa bsalah n sp saat ini sy msh bfikir ini cz imunisasi..kt dkter anak sy alergi dr kandungan asi yg sy makan..tp knp stlh 3 mggu baru muncul? Kl mmg alergi kan dr awal udah muncul..jd sp skrg bayi sy 6bln gak ada lagi imunisasi yg saya berikan..smoga akan baik2 saja..amiin. sepulang dr rawatan icu wktu usia 1bln itu sy tahnik dgn kurma n madu..sy kasi juga air zamzam..cz sy yakin jauh lebih aman dp imunisasi..amiin

  7. Astaghfirullah….
    Hanya bisa berdo’a semoga anak ku selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
    anakku sudah terlanjur di imunisasi….

  8. alhamdulillah 3 anak saya,2 nya tdak di imunisasi,dan sekarang usiany 5 dan 2 tahun 6 bulan,alhamdulillah sehat dan ceria,anak pertama saja yg lengkap imunisasiny,karena sy tau informasi ini tahun 2005,ini harus dipublikasikan,

  9. mau sedikit memberikan pandangan dari segi kesehatan.,

    dari tinjauan pustaka, vaksinasi ditujukan untuk mencegah atau mengurangi tingkat kesakitan dari Penyakit MENULAR, MEMATIKAN, dan DAPAT MENIMBULKAN KECACATAN.

    misal nya ketika ada Satu orang di kawasan pemukiman terkena Difteri (yang banyak menyebabkan kematian), atau Polio (yang menyebabkan kematian) atau Hepatitis (yang dapat menimbulkan Kerusakan Hati)., maka kemungkinan tertular lebih tinggi.,

    jika dalam suatu wilayah ada 97 orang sehat, dan 3 orang yang sakit., maka 3 orang yang sakit ini terdapat kemungkinan untuk menularkan kepada yang lain.
    mungkin sama dengan suatu kawasan yang 97 rumah nya bebas jentik nyamuk, dan 3 rumah terdapat jentik nyamuk Demam Berdarah., maka penularan nyamuk demam berdarah tidak memandang wilayah, maupun kedudukan sosial.
    Sesungguhnya hal ini lah yang berusaha dicegah atau diturunkan dampak penyakit nya dengan imunisasi,,

    Banyak penelitian ilmiah dari berbagai pakar2 setiap center2 pendidikan mengatakan hal yang sama.,
    baik di dalam negeri, dari aceh sampai papua,
    sampai ke luar negeri.,
    dan terdapat konsistensi dari tulisan2 tersebut.

    yang kedua., Vaksin2 yang ada sekarang dihasilkan dari rekombinan yang berasal dari Escherecia Coli., sebuah bakteri yang memiliki kemampuan khusus.,

    sekian, semoga dapat memberikan pencerahan.

    Satu hal., bahwa saya masih meyakini bahwa vaksin dan imunisasi yang ada sekarang adalah sebuah metode pencegahan terhadap penyakit2 yang potensial untuk menjadi fatal, mematikan, dan dapat menimbulkan kecacatan.

    sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk berusaha sebaik mungkin., dan penggunaan temuan teknologi terbaru yang bermanfaat juga dianjurkan untuk dipakai.

    Sekian.,

    • Saya mengerti apa yg mas cb sampaikan, tetapi qt jg jgn menampikkan fakta2 yg diungkap artikel di atas, apalagi sdh byk yg memberikan kesaksiannya soal efek buruk dari imunisasi, malah tdk terjadi hal2 fatal apabila seorang anak tdk diberikan vaksin imunisasi. Setiap manusia mempunyai sistem imun sendiri yg diciptakan satu paket oleh Sang Maha Pencipta, asal tetap diberikan asupan makanan yg benar dan baik sesuai tuntunan Rasulullah SAW (Beliau menganjurkan para ibu utk menyusui bayinya selama 2 tahun). Apa yg mas paparkan soal manfaat imunisasi di atas sesungguhnya adalah propaganda zionis utk mengelabui masyarakat dunia supaya agenda mereka bisa diterapkan. Faktanya, saat timbul mslh akibat vaksin/imunisasi tdk ada dokter yg jujur soal penyebab sebenarnya -malah berasumsi menyalahkan faktor lain selain vaksin imun tsb. Faktanya jg, seorang dokter yg tahu soal bahaya imunisasi sebisa mungkin tdk akan menerapkan pada anaknya sendiri, tetapi anehnya membiarkan hal tsb dilakukan terhadap org lain. Kalau ditelusuri dari sejarahnya, imunisasi adlh program yg didanai oleh Rockefeller (zionis) melalui badan dunia WHO, dan penerapannya gencar dilakukan di negara2 ketiga. Utk mengetahui siapa dinasti Rockefeller saya akan membahasnya di kesempatan lain berupa artikel yg insyaAllah akan saya posting di kemudian hari. Islam sangat menganjurkan ilmu pengetahuan ataupun teknologi, selagi itu bermanfaat utk kemaslahatan ummat. Terimakasih utk opininya.

    • Imunisasi adalah bentuk pembodohan publik dan pembunuhan karakter,,,oleh karena itu marilah kita memerangi hal itu mulai pd diri kita, keluarga,,tetangga,,warga dan seluruh kaum muslimin di seluruh Dunia….Allahu Akbar 3X..!!!!

  10. anak pertama sy diimunisasi, sering sakit2an sekarang usianya 4 tahun. Bahkan dudlu perna dirawat di RS.
    Sedangkan anak kedua tdk diimunisasi, sekarang usianya 1,3 tahun. Alhamdulillah baik-baik saja. bahkan bisa dibilang Hiper 🙂

  11. Sunnah Nabi InsyaAllah sdh cukup jd solusi..wallahu khoirul maakiriin.smg manusia yg terlanjur sdh terimunisasi selalu dilindungi Allah dr berbagaimacam penyakit.amiin

  12. binggung ya jdinya.ank2qu udh lgkap imunisasinya smpai campak,ingin melanjutkan mmr jdi pkir2.ya tp mdahan2 g knapa2.

  13. insya Allah ketika kita yakin dengan satu pilihan,maka yakini itu adalah sebuah pilihan seumur hidup,yang menyakini vaksin bermangfaat silahkan,yg meyakini tidak divaksin akan lebih baik silahkan,jika kita ragu2 dalam memilih sesuatu maka kita akan selalu waswas,insya Allah berkonspirasi jin,setan dan manusia untuk menghancurkan kita,jika Allah tidak mengijinkan maka TIDAK AKAN PERNAH BISA TERJADI,kunci dalam membuat pilihan yang sulit ini adalah YAKIN PADA KUASA ALLAH SWT…

  14. ya..cukuplah sudah imunisasi smpai campak saja.krna tdk begtu yakin.krena sudah trimunisasi mdahan2 g papa.semua kembali pada Allah,smga anak2 qt sehat dan selalu di jalan Allah

  15. waduh…….jd bingung nih saya sejujurnya kurang faham dan kurang ngerti masalah ilmu kedokteran ank saya baru ber umur 9 bul;an tinggal nunggu waktu imun campak tapi gagal terus karena anak sy jd sakit2an terus mudah masuk angin dan gampang panas juga jadi gampang pilek mohon bantuan saya harus gimana bingung nih….thx

    • ASI = IMUN TERBAIK bagi anak karunia Allah SWT

      Tinggalkanlah vaksin/imunisasi tanpa keraguan, karena fakta2nya sudah jelas terungkap. ASI adlh anjuran Rasulullah SAW (sampai usia 2 tahun). Saya rasa anda pasti tahu harus bagaimana.

      Untuk anak yg sudah terlanjur diimunisasi, bisa dicoba meminumkan air yg sudah dido’akan, dengan basmalah. Allah Maha Mendengar, apalagi do’a hambanya yg tulus ikhlas memohon.

      Trimaksh komentarnya.

  16. Waduh baca baca artikel ttg imunisasi jadi binggung sendiri… mana yang bener atau tidak… berserah diri pada Allah SWT meminta yang terbaik dan berusaha yang terbaik untuk menjaga kesehatan anak anak kita kelak. yang pasti ASI tetep yang terbaik !!! makasih infonya…

  17. dilema…karena saya juga seorang bidan dan seorang ibu…
    apakah yg anda tulis benar2 dapat dipertanggungjawabkan??? apabila banyak ibu2 yg memutuskan tidak mem-vaksinasi anak mrk, lalu anaknya menjadi terkena penyakit yg harusnya sudah tidak ada di muka bumi ini… tetapi kakak ipar saya yg seorang dokter juga tidak pernah meng-imunisasi 3 anaknya, tapi saya belum sempat menanyakan kenapa alasan dia begitu…apakah karena dia memiliki pemikiran dan informasi yg seperti anda ketahui ini????

  18. Sesungguhnya mereka adalah musuh yang nyata ! Yang dengan berbagai cara melakukan untuk merusak bahkan menghancurkan umat di dunia terutama umat Islam.

  19. Ya Allah bergetar hati saya membaca artikel ini,sebenarnya saya sudah tau dari dulu karena saya pernah mengikuti seminar yg salah satu pembicaranya adalah seorang mantan ang.WHO,tp terkadang orang sekitar suka mempengaruhi sya dgn iming2 takut nanti terserang penyakit,terutam ortu saya,jadi terlanjur anak saya yg pertama sempat diimun walaupun tdk sampai selesai,tapi anak saya yg ke2 tdk akan pernah saya kasih,alhamdulillah pas saya lahiran anak saya yg ke 2 di jepang malah mereka tdk langsung menyuntik,tapi anak saya yg pertama lahir di rs indonesia malah langsung disuntik tanpa meminta izin dari saya,benar2 dzalim,mudah2an saja anak saya tdk terkena akibat2 dr imun tsb,tmsuk ortu saya juga yg harus divaksin sebelum naik haji,semoga dgn terapi2 bekam,minum air zam2 dan terapi ruqyah dgn ayat2 alquran bagi kita yg sdh terlanjur kena bisa terobati,amin

  20. kisah lama yang kembali di ungkit,kajian ini terlalu ‘tinggi’ bagi sebagian orang,dan mungkin tak semua pembaca dapat mengerti.saran saya,silahkan DEMO.jiakaka..

    • hehe, sebenarnya tdk perlu demo mas, dan bukan kajian yg terlalu tinggi jg, krn fakta2nya bs dicari-tahu dgn mudah di zaman skrg. cukup diinformasikan saja apa yg benar itu benar dan salah itu salah ke teman2/saudara. dgn meninggalkan imunisasi insyaAllah selamat.

    • Diwajibkan oleh siapa? Rasulullah? tentu tdk kan? Saya pikir, lbh baik tinggalkan produk2 “big” farmasi. Cukup asupan madu atau herbal saja yg jelas2 baik dan halal. Wallahualam..

      • diwajibkan oleh pemerintah…., kalau gak salah dapat tanda sudah divaksin meningitis..apakah bisa menolak untuk tidak divaksin? takutnya itu salah satu persyaratan administrasi untuk ibadah haji oleh depag

  21. mungkin perlu diungkap lebih jelas lagi,:
    1. anda tenaga medis dengan kualifikasi?dokter,dokter ahli,bidan,perawat? biar pembaca merasa lebih yakin dan mantaff
    2. saya lihat anda singgung2 ASI terus selama 2 tahun. mohon diperjelas lagi ASI yang seperti apa yang baik.apakah ibu yang doyan banget minum jamu juga ASInya baik?secara apa yang dimakan ibu diubah untuk dipindah ke bayi dalam bentuk ASI?trus kenapa sekarang dokter dan bidan selalu melarang ibu hamil dan menyusui minum jamu?dan hanya menganjurkan makan sayur dan buah yang banyak
    3.kalimat anda “Saya pikir, lbh baik tinggalkan produk2 “big” farmasi. Cukup asupan madu atau herbal saja yg jelas2 baik dan halal.” kok seperti menggiring pembaca ke satu herbal product ya? saya sangat berharap tulisan anda “netral”, tidak berpihak ke satu sisi, beberkan yang sesungguhnya.misalnya :
    -obat farmasi harus ditinggalkan karena ini..itu..dsb..dengan dasar hasil penelitian ini..itu..dsb..
    -herbal jelas2 baik dan halal, karena ini..itu..dsb…dengan dasar hasil penelitian ini..itu..dsb..
    kita jadi lebih enak dan faham dengan dasar yang nyata
    mohon pencerahan dan terimakasih..

    • Terimakasih atas p’tanyaannya.
      1. Saya bukan dokter atau ahli pengobatan atau penjual produk obat herbal. Acuan saya hanya kpd Rasulullah SAW. Dalam byk hadits beliau menganjurkan Madu, Habatussauda, Air Zamzam dan Bekam utk pengobatan. (Walaupun byk herbal lain yg jg bs utk pengobatan, tetapi akan lebih afdol apabila kita mengikuti sunnah Rasul)
      2. Saya sangat yakin kualitas ASI bergantung kpd asupan makanan yg ibu konsumsi. Jadi apabila dokter menyarankan Sayur dan Buah (yg nyata2 adlh herbal) utk asupan si ibu adalah sangat baik.
      3. Saya tdk menggiring pembaca, hanya menyarankan dan saya bukan penjual produk2 herbal (herbal yg saya mksd di sini adlh herbal yg berasal lgsg dari alam BUKAN produk herbal buatan pabrik). Pengertian herbal adlh tanam2an/tumbuh2an alami ciptaan Allah SWT bukan suatu produk buatan manusia. Bukankah Allah yg menciptakan penyakit dan Allah pula lah yg menciptakan obatnya?? Lalu mengapa ada manusia yg sok2an mengklaim menciptakan obatnya?? Obatnya Allah ciptakan bertebaran di sekitar kita, tugas kita menggali/meneliti keunggulan ciptaan-Nya tsb. Di zaman internet skrg pembaca bisa dgn mudah kroscek dulu segala informasi ttg herbal, saya rasa hal tsb tdk terlalu sulit, malah insya Allah akan bertambah pengetahuan (tentunya dari sumber yg bisa dipercaya). Mengenai obat2 farmasi sesungguhnya lbh byk tdk meyembuhkan tetapi hanya meringankan, itupun dgn berbagai macam efek samping dari kandungan kimia nya. Coba tengok nenek moyang kita sebelum produk2 obat farmasi byk bertebaran seperti skrg, apakah mrk terkena penyakit yg berat2 atau yg aneh2 bertebaran seperti zaman skrg ini?? Faktanya nenek moyang kita hidupnya sehat2 dan kuat2 krn asupan makanan dan obat2 nya berasal dari herbal.. bukan Produk Pabrikan atau Produk Perusahaan Farmasi.
      Wallahualam..

      • Darimana anda Tahu nenek moyang kita sehat2? emang ada survei. mas/Mbak musti paham, sekarang jaman informasi yang cepet, ada batu jatuh dikutup utara, kurang dari 5 menit, info sudah bisa sampe kutub selamtan.

        Jadi apakah Anda tidak kerumah sakit, jika sakit? Anda cukup berdoa pada Allah,sembuh, atau semedi biar dapet wangsit obat?

        Kkayaknya ngikutin tulisan ini mau kembali ke jaman perdukunan, modal percaya. minum air putih selese.

        bagaimana dengan anastesi?apakah ada anti juga dengan anastesi, jadi kalo perlu operasi, langsung aja nggak perlu dibius?

        Tulisan ini bodoh dan menyesatkan, tiada bukti.

      • Terimakasih comment’nya.
        Saya tdk mau berdebat di sini, krn debat itu kesukaan Yahudi. Tetapi saya tetap akan menjawab kegusaran anda. Ok, tdk usah jauh2, coba perhatikan org2 yg hidup di desa, yg jauh dari kebiasaan menkonsumsi obat2an modern, kebanyakan dari mereka tdk tertimpa penyakit2 “modern” (tumor, kanker, jantung, diabetes dll). INI FAKTA. Saya sendiri pun anti yg namanya obat2an kimia, alhamdulillah sehat2 saja sampai skrg. Saya tdk prnh bermaksud menjelek-jelekkan system rumah sakit dgn praktek obat2an farmasinya, hanya menyarankan kita mencontoh cara sehat ala Rasulullah SAW. Selain murah juga insyaAllah tanpa efek samping.

        Kalau anda mencerca pengobatan air putih yg telah dibacakan do’a2 memohon kesembuhan kpd Allah SWT artinya anda bukan ummat Rasulullah. Apakah anda tdk percaya kekuatan dari do’a? Memohon langsung kpd Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Amatlah mudah segala urusan bagi Allah SWT, apabila Dia menghendaki sesuatu terjadi maka terjadilah! Lagipula pengobatan dgn air putih/zamzam hanyalah salah satu dari sekian cara yg Rasulullah anjurkan, msh byk manfaat herbal alami lain kalau kita mau mencari tahu.

        Satupun jwbn saya tdk ada yg mengarah kepada perdukunan, tetapi anda sdh dgn keji menuduh seperti itu. Saya memohon perlindungan kpd Allah SWT dari hal yg semacam itu.

        Mengenai tuduhan anda bahwa tulisan ini menyesatkan dan tanpa bukti saya persilahkan anda kroscek lagi lbh dalam soal FAKTA2 imunisasi dan drmn sejarahnya berawal.

  22. Tulisan ini lebih banyak, didorong kebencian sektarian. Benci Yahudi.
    Tanpa penelitian,
    Lah, trus kalo operasi penyakit jantung gimana mas? Apakah Anda mengharamkan anastesi?

    Anda musti tahu sejarah munculnya imunisasi, pertama kali. itu sebuah penemuan yang sangat hebat. (boleh diartikan si Allah ngasih wangsit pada orang itu)

    Soal makan babi, karena mirip manusia, strukturnya, trus bisa menyebabkan karakter jahat? Lah emang yang suka ngebom, yang suka bakar2, yang suka bikin ribut2, yang perang terus,yang merkosa TKI perasaan malah nggak pernah makan babi. sekali lagi TANPA BUKTI babarblas, waton nyocot

    • Fix anda bukan muslim karna anda menyebutkan Allah dgn “si”..sebutan “si” itu hanya boleh untuk makhluk ciptaan Allah SWT!dari cara anda bicara saja sudah terlihat bahwa anda menyepelekan asma Allah dengan menyebut “si”.apakah pantas anda yg telah diciptakan oleh Allah SWT menyebutNya dgn kata “si” ?

    • air itu hidup, penetiti dijepang sudah meneliti keajaiban air. alhamdulillah ai langsung masuk islam. karna air yang di bacakan ayat suci al quran mulekulnya akan baik (bagus), sedangkan air yg di dekatkan dengan suara musik keras ia akah jelek

  23. anonymous..sy sangat penasaran dgn anda..kira2 kalimat apa yg keluar dr mulut anda jika saja pedang para mujahidin membuat usus perutmu terburai ketanah..

    • Wah, mas, hati2 mulutmu. Rasulullah aja ga pernah bicara seperti ancaman seram mas gini loh… Ini yang bikin mereka membuat stereotype buruk utk muslim….

  24. anonymous anda jelas2 bukan seorang muslim dari kata2 anda untuk bilang “si”…! Hati2 ada penyusup….

  25. Ping-balik: Mengungkap Pro-Kontra Imunisasi | GIZIMUdotCOM

  26. saya seorang ibu 35th, dulu kata ibu saya saya di imunisasi lengkap, n sehat n insyaallah gak ada sifat penjahat dalam diri saya n kalaupun saya pernah kena tumor itu genetik dari ibu dan nenek saya yang memang pernah kena tumor,kalau data n riset anda di bawa ke MUI mungkin lebih baik , jadi kalau data n riset anda benar bisa dipublikasikan lebih luas dan lebih banyak orang percaya, kalau hanya dari web trus orang ke orang hanya akan membuat keributan dan kepanikan, setau saya islam itu mengajarkan kedamaian n sistem imam, makmum akan mengikuti imam sobat…..

    • ass.. saya seorang ibu dari 1 anak dengan imunisasi alami (madu, kurma, makanan sehat halal toyib) tanpa imunisasi vaksin kimia, serta menghindari konsumsi makanan berMSG.. alhamdulillah dibandingkan dengan anak2 tetangga, fisik daya tahan jauh lebih kuat anak saya yg tdk diimunisasi.. dari umur 4 th sekolah full days tanpa tidur siang.. fisik kuat, tidak gampang sakit… kalau sakit (masuk angin, batuk pilek) saya ajak jemur pagi2.. alhamdulillah 2-3 hari sudah sehat lagi… intinya… kita harus iqro ttg kondisi saat ini… apakah informasi2 yg kita dapatkan benar atau salah. jangan tuturut munding… bagai kerbau dicocok hidung.. nurut saja ketika disuruh ini dan itu… jadi ketika kita memilih untuk mengimunisasi anak qt dengan bahan kimia atau kita memilih untuk mengimunisasi anak kita dengan alami dan tauhid.. kita paham dan siap dengan segala konsekuensinya.. tidak ragu dan menyesal lagi.. wss..

    • Terimakasih komentarnya ibu Arbayti..

      Mungkin anda perlu membaca
      artikelnya lbh teliti lg, vaksinasi
      BUKAN menjadikan seseorang menjadi
      jahat/penjahat tetapi lbh kpd menyerang sistem kekebalan tubuh manusia itu sendiri, kalau ibu tahu gerakan dan tujuan zionis tentunya akan lbh paham utk apa tujuan proyek vaksinasi ini digelar di negara2 berkembang/berpenduduk byk, yaitu DEPOPULASI PENDUDUK DUNIA (org2 zionis ini berfikir dunia skrg yg berpenduduk 6 milyar lebih terlalu sempit utk ditinggali). Imunisasi adalah salah satu cara dari sekian byk cara mereka mengurangi populasi penduduk dunia, seperti program codex alimentarius, virus AIDS, virus flu burung, virus flu babi, penciptaan perang dll. Alhamdulillah kalau ibu sampai saat ini baik2 saja walaupun dulunya pernah diimunisasi.

      Masih banyak yang belum diketahui
      tentang efek dari vaksin rekombinasi
      DNA. Para ahli mengatakan, vaksin
      rekombinasi DNA lebih efektif dan
      aman dari jenis vaksin lain karena
      tidak mengandung seluruh bahan
      infeksi. Tapi kekhawatiran terbesar
      pada vaksin ini adalah sistem imun
      tubuh memroduksi antibodi-antibodi,
      yang pada gilirannya menyerang
      bagian-bagian tubuh.

      Semua virus mati atau hidup
      mengandung DNA dan RNA, yaitu
      materi pembawa genetik. Ketika
      vaksin dibuat, virus-virus itu
      ditempatkan dalam suatu media
      biakan. DNA dan RNA dari virus bisa
      ditangkap oleh sel-sel hewan dalam
      biakan. Sel-sel tempat RNA virus yang
      menyatu dengan DNA sel-sel hewan
      disebut provirus.

      Provirus bisa tetap tidak aktif (tidur)
      dalam tubuh selama bertahun-tahun.
      Jika menjadi aktif, banyak ahli percaya
      provirus bertanggungjawab atas
      kelainan autoimun, yaitu ketika sistem
      imun tidak bisa membedakan
      jaringannya sendiri dari benda asing
      penyerang, dengan demikian tubuh
      menyerang dirinya sendiri. Termasuk
      dalam penyakit autoimun adalah
      diabetes, rematoid artritis, dan asma.

      Selain itu, protein hewan dalam
      biakan tidak dicerna tubuh manusia,
      dan protein yang tidak dicerna adalah
      penyebab utama alergi. Protein yang
      tidak dicerna juga bisa menyerang
      lapisan dinding pelindung sel-sel
      syaraf dan menimbulkan masalah
      syaraf.

      Bagaimana kalau seorang imam melakukan kesalahan? apakah kita akan mengikutinya jg? tentu tidak kan? Penguasa di negeri ini lbh condong dekat dan tunduk kpd kaum elite globalis dibanding kpd rakyat. Penguasa di negeri ini lbh suka menciptakan konspirasi terhadap rakyatnya sendiri. Rakyat dijadikan tumbal seakan-akan nyawanya tdk berarti. MUI dgn segala kapasitas intelektualnya harusnya lbh tahu mengenai bahaya vaksin ini, tp pd kenyataaannya mrk membiarkan saja hal ini terus berlangsung (atau pura2 tdk tahu??). Lalu vaksin ini datangnya drmn? WHO– siapa dibalik WHO? Dinasti Rockefeller–, yg jelas2 memusuhi Islam dan bahkan Allah. Apakah pantas kita mengikuti imam yg bertekuk-lutut kepada kepentingan zionis?? Naudzubillah.. Cukuplah kpd Allah swt kita memohon perlindungan. Utk urusan ini, kita harus yakin istiqomah mengatakan TIDAK UTK IMUNISASI. Smoga tercerahkan..

  27. Anak saya sdh di imunisasi lengkap, sampai sekarang dalm kondisi sehat-sehat saja, bahkan dalam usia 23 bulan sdh mulai belajar baca huruf hijaiyah, huruf latin dan berhitung.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

    Semua obat (baik dalam bentuk farmasi atau herbal/jamu) memiliki efek samping tersendiri. Tidak ada yg 100% aman. Vaksin pun begitu, kejadian ikutan pasca imunisasi (atau KIPI) memang ada namun hal tersebut JARANG. Misalkan: angka kejang paska DPT adalah 1:1750 dosis. Jadi, walaupun masih ada 1 kasus kejang, masih ada 1749 anak yang kebal thd DPT. Namun, orang cenderung mengingat 1 kasus kejang dibandingkan dgn 1749 anak sehat. Demam, nyeri lokal paska vaksinasi menandakan bahwa vaksin tersebut sedang bekerja.

    Vaksinasi bertanggung jawab atas eliminasi smallpox (cacar) scr global, polio dibelahan bumi barat, dan penurunan angka vaccine-preventable disease (penyakit yg dpt dicegah oleh vaksin) secara bermakna. INI FAKTA, bukan hanya sekedar pendapat beberapa orang.

    Gencarnya gerakan anti-vaksinasi membuat penyakit yang tadinya dorman, kembali bermunculan. Seperti cacar air, morbili, tetanus, dan bahkan rubella. Peningkatan insidensi rubella juga meningkatkan kejadian sindroma rubella kongenital dimana bayi yg lahir dari ibu yg terkena rubella mengalami katarak, ketulian, dan retardasi mental. INI FAKTA

    Jika anda ingin anak anda menjadi muslim yg sehat dan berkualitas, lengkapi vaksinasi anak anda! Jangan terpengaruh isu-isu yg tidak bertanggung jawab. Bila anda masih ragu, pergilah ke pemakaman setempat dan bandingkan jumlah kuburan anak 30 thn yll dengan 10 thn terakhir, pasti jauh lebih sedikit.

    • Terimakasih komentarnya..

      Cobalah renungkan dengan seksama. Jemaah Haji, Calon pengantin, ibu hamil, anak-anak-, Bayi-bayi yg tidak berdosa diberi virus-virus itu dengan
      maksud agar kebal terhadap penyakit. Faktanya, dalam praktik di lapangan, banyak kematian dan cacat pada bayi, anak, atau orang dewasa, akibat dari penanaman virus-virus tersebut.

      Alasan besar di balik bertahannya proyek imunisasi atau vaksinasi adalah bisnis besar. Badan peneliti teknologi tinggi Internasional Frost
      and Sullivan menggambarkan pasar vaksin manusia dunia meroket dari US$ 2,9 milyar pada 1995 menjadi lebih dari US$ 7 milyar pada 2001.

      Rasulullah saw sesungguhnya telah memberikan contoh menyangkut metode kesehatan, yang dinamakan Athibunabawy. Menurut Syeh Ibnu
      Qayyim Al Jauziyyah, Athibunabawy bersifat pasti, bernuansa Ilahi. Artinya, Atibunabawy adalah bagian dari akidah dan iman. Atibunabawy terbagi menjadi empat macam. Pertama, Hijamah/bekam, yakni terapi menyentuh yang sakit, urut, refleksi. Kedua, All Khustul bahri, Al habatussauda, Al Assabah (Madu), dan obat-obat alami berupa tanaman di sekitar kita, seperti kencur, jahe, temulawak dll. Ketiga, Ar Rukyah, yakni bacaan-bacaan yang dilafazkan
      dari Al-Qur’an dan As Sunah. Keempat, gabungan dari ketiganya.

      Pencegahan penyakit yang harus diupayakan seluruh manusia adalah meningkatkan kekebalan tubuh secara alami, yaitu dengan memakan
      makanan yang halal lagi baik, menuruti seluruh aturan Allah swt, dan menjauhi seluruh laranganNya. Negara wajib memelihara kesehatan
      masyarakat dengan pengawasan ketat terhadap perdagangan sayur mayur, buah2an, hewan potong dan segala bahan makanan dan minuman, agar bebas dari zat-zat kimia sintetis dan pengawet berbahaya. Inilah upaya yang harus terus diperjuangkan demi tercapainya generasi Indonesia sehat, cerdas, berkualitas dan beriman.

      • Kuman (virus atau bakteri) yg ada dalam vaksin adalah kuman mati, komponen kuman (kalau ibarat kambing, cuma kepala atau kaki atau buntutnya), atau kuman yang dilemahkan. Kuman hidup dilemahkan sudah mulai ditinggalkan, polio oral yg diteteskan adalah contoh vaksin dengan kuman yang dilemahkan. Di beberapa daerah spt Yogjakarta, mulai menggunakan vaksin polio suntik yang mengandung potongan kuman. Jadi bukan virus yg masih infeksius.

      • Tidak dipungkiri kalau vaksin menjadi bisnis yang besar, namun apakah All Khustul bahri, Al habatussauda, Madu, dan obat-obat alami berupa tanaman di sekitar kita, seperti kencur, jahe, temulawak juga tidak dibisniskan? Apakah orang, misalkan menanam jahe, untuk diberikan secara cuma-cuma?
        Saya setuju tentang makanan halal, dan tanpa zat pengawet, namun harus pula bergizi tinggi.

      • Terimakasih komentarnya.

        Permasalahan ini kalau dilihat dari sisi bisnis malah akan terlihat lebih jelas lg. Kemanakah uang hasil penjualan2 vaksin itu digunakan? Untuk apakah? Saya lebih percaya uang dari hasil “meracuni” org2 islam ini sebagian dilarikan ke Israel dan dipakai untuk membantai/meneror saudara2 muslim kita yg ada di Palestina. Secara tdk langsung kita ikut berperan membantu usaha tsb. Jadi lbh baik mana, kita menggunakan cara2 Rasulullah yg terbukti lebih baik dan murah atau kita memakai cara2 kaum kafir tsb?? Kalau kita mengikuti cara Rasulullah, kekayaan alam dan tanah subur di Indonesia sangatlah mendukung dan akan mengurangi beban anggaran negara di bidang kesehatan, selain juga masyarakat indonesia akan terjamin sehat dan sejahtera. Itu kalau dilihat dari segi bisnisnya.

        Lalu ada vaksin semisal hepatitis B yang wajib diberikan pada petugas medis, demi mencegah hal yang lebih parah lagi. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan. Selain itu vaksinasi meningitis pada jemaah haji juga mencegah jemaah haji dari penyakit radang otak tersebut. Ada lagi vaksin DPT untuk bayi, kalau anda baca apa itu Diphteria, Pertussis dan Tetanus, mungkin anda akan berpikir lebih baik menghindarinya.

        Kalau takut masalah vaksin dibuat dengan media babi, hal itu bisa dimaklumi. Apalagi kalau memang sudah terbukti vaksin itu terbuat dari
        media babi, tentu lebih baik menghindarinya kalau ada alternatif yang dibuat dengan media gelatin sapi.

        Saya kutip hadits Rasulullah :
        “Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara syubhat, Kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjaga diri dari perkara syubhat tersebut, maka dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya, dan barangsiapa yang jatuh dalam perkara syubhat, maka dia jatuh kepada hal yang haram. Seperti seorang pengembala yang mengembala disekitar daerah larangan, lambat laun akan masuk
        kedalamnya. Ketahuilah, setiap raja memiliki daerah larangan, sedangkan daerah larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada
        segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah, dia adalah
        hati“ (Riwayat Bukhari & Muslim, dari Nu’man bin Basyir).

        “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan untuk kamu bahwa tiap penyakit ada obatnya, oleh karena itu
        berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram.” (Riwayat Abu Daud)

        Vaksin meningitis juga kontroversi. kenapa para TKI & TKW atau orang2 yg akan berangkat ke Arab Saudi tidak “wajib” divaksin meningitis. Tapi
        utk jamaah yg ingin pergi haji dan umroh wajib? ada apa dibalik itu?

        Sudah jelas koq medianya dan bahan2nya dari bahan2 yg diharamkan. Bahkan meski kini ada yg menyatakan bahwa bahan2nya dari sapi tapi medianya tetap menggunakan babi (ini FAKTA informasi dari dokter2 yg sudah “hijrah”).

        Alternatifnya, ikuti apa yg Rasulullah ajarkan. imani dan jalani…

        Berikut kutipan dari eramuslim pada rubrik yg diasuh oleh Ust. Ihsan Tanjung, Lc.:

        Koran Republika edisi Sabtu 25 April 2009 memuat sebuah berita yang sebenarnya sangat penting bagi ummat Islam. Letaknya di pojok kanan halaman 12. Berita itu memuat hasil
        temuan LPPOMMajelis Ulama Islam Sum-Sel yang menyimpulkan bahwa Vaksin Meningitis mengandung enzim porchin dari babi.

        Bayangkan..! Vaksin yang selama ini diharuskan bagi calon jamaah haji ternyata mengandung zat najis, bukan sekedar haram. Kita tahu bahwa dalam ilmu fiqh membersihkan tubuh dari bahan najis sejenis babi mengharuskan kita mencuci bagian tubuh yang tersentuh najis itu dengan air sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan tanah. Lalu bagaimana caranya bila zat najis itu dimasukkan ke dalam tubuh kita?
        Adakah cara untuk membersihkannya? Padahal di antara dampak barang haram, apalagi najis, yang masuk ke dalam tubuh seorang muslim ialah tidak bakal dikabulkannya doa. Begitu kurang
        lebih penegasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Berarti para jamaah haji kita yang sudah bersusah payah dengan biaya besar
        pula pergi ke tanah suci, ternyata dengan syarat vaksin ini justru menyebabkan berbagai doa yang
        diajukannya di tempat-tempat mustajab menjadi sia-sia? Wallahua’lam.

        “Kemudian Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tentang seseorang yang baru pulang safar lalu menengadahkan tangannya ke langit
        berdoa: “Ya Rabb, ya Rabb.” Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia menyantap apa-apa
        yang haram. Bagaimana yang demikian bisa dikabulkan? ” (HR Muslim 1686)

        Kami cuma ingin mengingatkan pembaca bahwa zaman yang sedang kita jalani dewasa ini memang sungguh zaman yang tidak berfihak
        kepada Islam dan kaum muslimin. Kita sedang menjalani era paling kelam dalam sejarah Islam. Inilah babak keempat dari era Akhir Zaman. Inilah babak kepemimpinan para mulkan jabbriyyan (raja-raja / penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak sambil mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya). Sesudah runtuhnya tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara ummat Islam –yakni al-khilafa al- Islamiyyah- maka Allah menyerahkan giliran kepemimpinan ummat manusia kepada kaum kuffar. Apalagi setelah memasuki era globalisasi semakin tampak saja dominasi kaum kuffar atas kehidupan manusia di planet bumi ini. Dengan
        komandan negara Amerika Serikat di bawah konsultan Yahudi, dunia digiring menjauh dari nilai-nilai Rabbani. Pantas bilamana seorang
        ulama Pakistan bernama Imran Hussain berkata: ”We are living in a godless civilization.” (Kita sedang hidup dalam peradaban yang tidak
        bertuhan).

        Problem vaksinasi hanyalah salah satu contoh kasus dari dominasi nilai-nilai kafir yang sedang mendominasi dunia dewasa ini. Pada hakikatnya segenap lini kehidupan dunia modern dewasa ini sarat dengan permasalahan jika ditinjau dengan perspektif ajaran Allah Al-Islam. Ketika dunia dipimpin oleh kaum kuffar wajarlah bila kita temukan berbagai lini kehidupan ummat manusia menjadi bermasalah. Semua ini tidak terlepas dari fakta bahwa para pemimpinnya sendiri tidak mengerti arah dan tujuan hidup di dunia. Lalu bagaimana lagi bisa diharapkan mereka dapat mengantarkan ummat manusia yang mereka pimpin menuju arah dan tujuan yang jelas dan benar? Wallahu’alam.

      • Laporannya tahun 2009 ya, silahkan baca HIMPUNAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA sejak tahun 1975 terbitan sekretariat MUI 2011 halaman 718, dicantumkan fatwa MUI no 5/2009 bahwa vaksin meningitis yang dalam proses pembuatannya bersinggungan dgn babi adalah HARAM, namun karena kebutuhan mendesak (lil-hajah)(pemerintah Arab Saudi yg mewajibkan para jemaah haji untuk vaksinasi) hukumnya boleh (mubah) dan hanya berlaku selama belum ditemukan vaksin meningitis yang halal

      • Setelah adanya vaksin meningitis yg halal, Fatwa MUI 06/2010 hal 786 membatalkan keputusan diatas dan sepakat menggunakan Vaksin meningitis halal buatan Novartis dan Zheijiang Biofarma Cina (apakah uang cina lari juga ke Yahudi?). Jadi vaksin yg digunakan oleh jemaah haji saat ini sejak 2010 sudah halal. Sedangkan dahulu, karena darurat, terpaksa diperbolehkan, daripada tdk boleh naik haji.

      • Mengenai DPT, menurut saya, bila anda tahu seperti apa penyakit difteri, tetanus, dan pertusis itu, dan tahu seperti apa efeknya kepada anak anda, saya yakin anda memilih untuk memberikan imunisasi untuk anak anda. 2 tahun yang lalu, ada beberapa kasus tetanus anak di Yogja. Semua orang tua anak tersebut entah karena ketidaktahuan atau faktor lain, tdk memberikan vaksinasi terutama DPT. Semua orang tua menyesal, terutama pada kasus anak yang meninggal. Apa hrs tunggu anak anda sakit terlebih dahulu?

  28. Penanaman kuman mati/komponen/hidup-lemah bertujuan agar tubuh mengenali kuman tersebut dan dapat mengatasinya di kemudian hari. Contoh, sudah menjadi pengetahuan umum bila orang yg terkena cacar air akan kebal seumur hidupnya terhadap penyakit tersebut. Pemberian vaksin cacar air (measles) bertujuan sama, kebal terhadap cacar air, tentu saja tanpa demam tinggi berkepanjangan, gatal, dan parut di wajah.
    Beda lagi dgn BCG, vaksin ini tidak melindungi thd tuberkulosis (TBC atau flek) namun melindungi thd kejadian TBC yang lebih parah seperti TBC otak atau TBC ginjal.
    Vaksin tidak dikembangkan dengan mudah, perlu penelitian 15 hingga 30 tahun untuk satu vaksin agar dapat digunakan.
    Saya tidak memungkiri kalau kejadian seperti cacat hingga kematian terjadi saat pemberian vaksin, namun hal itu SANGAT JARANG. Vaksin juga bukan sebagai penyebab langsung, lebih karena penyebab masing-masing individual seperti alergi terhadap komponen vaksin.
    FAKTA: penyakit difteria menyebabkan kematian 1:20 (baca 1 kematian dari 20 penderita), vaksinasi DPT menyebabkan radang otak atau reaksi alergi berat 1:1 juta (baca: 1 kasus radang otak dari 1 juta penerima vaksin). Tetanus, kematian 2 :10, DPT menyebabkan ensefalopati 0-10,5: 1 juta. Dan sebagainya. Jadi sebaiknya mana yag anda pilih? Vaksinasi, anak anda kebal dengan kemungkinan efek samping sangat kecil atau risiko terpapar berbagai penyakit tanpa kekebalan dengan risiko kematian yg lebih besar?
    Para haji divaksinasi dgn tujuan yg sama, agar kebal thd radang otak. Di Tanah suci, haji berdatangan dari seluruh penjuru dunia, begitu pula kumannya.
    Beberapa tahun yg lalu terdapat kejadian luar biasa polio di Sukabumi, jenis kuman polio ternyata berasal dari Sahara.

  29. ini mah balik lagi ke dalam diri kita masing”. . .
    sekarang kaya gini, ngapain jg dokter nyuntikin imun ke bayi kita kalo itu bukan buat kebaikan. .
    kalo emang itu buruk kenapa dokter ngg bilang kl itu buruk???
    kl yang udah imunisasi wallahualam aja. . .
    kita kan niatnya juga ngasih yang terbaik untuk anak yaitu ngasih imunisasi. . .
    jadi sekarang balik lagi ke paham kita masing”. . .
    semoga allah ngasih ridha untuk kita semua. . .
    amin

    • Saya ingin agar semua orang tua mengerti bahwa imunisasi itu sangat diperlukan untuk kesejahteraan anak sendiri, bukan hanya untuk melaksanakan kewajiban sebagai warga negara untuk mentaati anjuran pemerintah. Menurut saya, gerakan anti vaksinasi sangat berbahaya, berpotensi membuat generasi yg akan datang menjadi rentan terhadap penyakit, akhirnya melemahkan SDM kita sendiri yg kebanyakan muslim. Bila ada ortu yg mengikuti pendapat saudara me myself n i, lalu tdk mengimunisasi anaknya dan suatu ketika anak tsb terkena penyakit yg seharusnya bisa dicegah dengan vaksinasi, apakah anda tidak berdosa saudara me,myself n i?
      Gerakan anti vaksin juga tidak hanya marak di negara muslim, namun juga di negeri barat yg non-muslim. Modus yg digunakan sama, mengedepankan teori konspirasi. Kalau saudara me,myselfni mengedepankan teori konspirasi yahudi, di sana konspirasi korporat-pemerintah. Hasilnya? Penyakit-penyakit yg seharusnya dpt dicegah melalui vaksinasi, kembali bermunculan.

      • Terimakasih komentarnya.

        Sebenarnya saya bukanlah ahli dalam ilmu kedokteran, tapi agar lebih mudah dimengerti mari kita lihat dalam kacamata sederhana.

        Mari kita tela’ah hadits berikut ini :

        “Setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah akan menurunkan obatnya.”(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim)

        Dari hadits di atas kita bisa simpulkan bahwa BUKAN MANUSIA yg menurunkan obat dari setiap penyakit, tetapi Allah SWT lah yg menurunkan obatnya. Lalu dimanakah obat2 yg diturunkan oleh Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang tsb?? jawabnya, terhampar luas di alam tmpt kita tinggal dalam jumlah yg AMAT BANYAK dan relatif MURAH. Subhanallah!!

        Kalau diadu soal keunggulan, obat2an tradisional (dari bahan alami yg halal) sesungguhnya JAUH LEBIH UNGGUL dibandingkan “obat2” modern berbahan kimia SAMPAI DETIK INI. “Obat” modern ini dibuat hanya untuk kepentingan BISNIS bagi perusahaan2 ‘Big Pharma’, tanpa perduli efek negatifnya– yg mungkin bs lbh fatal (sdh byk bukti2nya). “Obat” modern faktanya hanya menimbulkan/menambah suatu penyakit baru yg lbh parah di kemudian hari. Perusahaan2 farmasi ini seakan ingin meniadakan karunia Allah terhadap manusia yaitu berupa OBAT2an ALAMI, mereka lalu menggantinya dgn obat kreasi mereka yg berbahan kimia. (Silahkan Baca artikel “Khasiat Tanaman Sirsak dan Sirih Merah”– yg mengungkap fakta bahwa Sirsak ternyata efektif membasmi kanker, lalu hal ini ditutup2i oleh oleh koorporasi “Big Pharma”)

        Kembali ke vaksin..
        Apa yg disebut Vaksin sesungguhnya merupakan racun atau najis atau sesuatu yg haram yg disusupkan musuh2 islam (zionis) agar islam menjadi lemah. Sekaligus mereka jg lah yg mempropagandakan manfaat2 “positif” dan alasan2 penggunaan vaksin utk menipu kaum muslimin. Mereka menciptakan ketakutan/kepanikan massa lewat propaganda2 di media agar terjadi paranoid pada masyarakat dunia. Ini berjalan sistematis dan terorganisir. Tentunya anda masih ingat bagaimana mereka bisa membuat HEBOH masyarakat dunia hanya melalui sebuah film “2012”. Mereka ahli dalam hal ini. Bahkan mereka pun mampu menipu masyarakat dunia dgn menggelar “teatrikal” dunia semacam peristiwa WTC/911 dan kematian palsu Osama Bin Laden yg menghebohkan di tahun lalu. Atau sandiwara2 Presiden Iran Ahmadinejad dalam memusuhi/menentang Amerika Serikat. Semua yg tampil dipermukaan–yg sampai kepada kita melalui mass media–adalah kebohongan2 yg diciptakan oleh antek2 Dajjal. Ini adalah bentuk pengendalian pikiran yg diset oleh mereka, MIND CONTROL. Kebenaran mereka tutup2i, byk yg terhanyut oleh propaganda mereka. Dan pengendalian pikiran yg mereka lakukan jumlahnya sangat banyak, hampir di tiap sendi kehidupan manusia, bahkan anak2 pun tidak luput dari usaha2 Mind Control mereka.

        Coba kita telusuri, brp lama manusia HIDUP di dunia ini TANPA MENGGUNAKAN VAKSIN dibanding HIDUP di dunia ini MENGGUNAKAN VAKSIN?? Perhatikan jg berapa lama jama’ah haji dari penjuru dunia berangkat ke tanah suci menunaikan rukun islam TANPA MENGGUNAKAN VAKSIN dibanding saat ini yg diharuskan MENGGUNAKAN suntikan VAKSIN oleh Kerajaan Saudi?? Terbukti lebih lama manusia hidup di dunia ini TANPA MENGGUNAKAN VAKSIN– dan itu baik2 saja. Terlihat jelas siapa akar permasalahan dari ini semua–yang tadinya manusia dalam hidupnya tdk pernah bergantung kepada vaksin selama ribuan tahun menjadi serentak mengglobal bergantung kpd vaksin ciptaan zionis ini (apalagi kita sudah mahfum siapa pelopor program vaksin ini melalui lembaga WHO yg jg didirikan oleh dinasti Rockefeller). Sungguh, tuntunan Rasulullah adalah yg sebaik-baiknya utk ummat muslim. Kita ummat Islam jangan terjebak menuruti tuntunan kaum kuffar melalui program vaksin haramnya, apalagi utk urusan naik haji! (Ironis melihat kenyataan bahwa Kerajaan Saudi lah yg mensyaratkan WAJIB vaksin utk keperluan naik haji)

        Mengenai asal-usul dan siapa Kerajaan Saudi, InsyaAllah akan saya terbitkan artikelnya di lain waktu agar anda lebih “melihat” seperti apa dan bagaimana zaman yg kita sama2 jalani skrg ini. Sedikit gambaran, Kerajaan Saudi lebih mesra bersekutu dan menjalin kerjasama dgn kuffar Amerika Serikat ketimbang mempererat hubungan dgn negara2 muslim. Siapa sebenarnya Dinasti Saud ini?? Ini akan dibahas di lain kesempatan.

        Allah berfirman:”Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..”(Al-Israa: 82)

        Melalui artikel mengenai vaksin ini niat saya lillahi ta’ala hanya ingin berbagi informasi penting kepada saudara2 se’aqidah agar jgn masuk dalam perangkap zionis ini. Ambillah sumber pengetahuan dan aturan dari dua sumber, Al-Qur’an dan Hadits. Bukankah kita tahu bahwa sampai urusan yg remeh-temeh pun sudah diatur dalam Islam. Wallahu’alam.

      • Seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris bernama Ahmad Thomson menulis sebuah buku berjudul ”Dajjal:The Anti-Christ.” Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ”Sistem Dajjal.” Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa sejak hampir satu abad yang lalu dunia makin hari makin membentuk dirinya menjadi sebuah Sistem Kafir yang lebih cocok
        disebut sebagai Sistem Dajjal. Ia berpandangan bahwa Dajjal memiliki tiga sisi tampilan. Pertama, sisi sebagai gejala sosial budaya global. Kedua, Dajjal sebagai kekuatan gaib yang tidak tampak kasat mata. Dan ketiga, Dajjal sebagai individu atau oknum. Keberadaan sistem dan para
        pengurusnya itu, merupakan bukti dari Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan Dajjal sebagai kekuatan gaib. Dilihat dari semua
        pertanda yang nampak dewasa ini, kedua sisi Dajjal tersebut – yang akan dijelmakan oleh si Dajjal sendiri – sudah sangat kentara, ini berarti
        kemunculan Dajjal sudah sangat dekat.

        Jadi berdasarkan tulisan Ahmad Thomson dewasa ini Dajjal sebagai gejala sosial budaya global dan
        kekuatan gaib yang tidak tampak kasat mata sudah mewujud. Tinggal Dajjal sang individu atau oknum yang belum muncul. Seluruh nilai-nilai yang berlaku dalam sistem Dajjal secara
        diameteral bertentangan dengan nilai-nilai Sistem Kenabian. Sebab sistem Dajjal berisi nilai-nilai kekafiran sedangkan sistem Kenabian mengandung nilai-nilai keimanan. Baik itu dalam bidang ideologi, sosial, politik, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, hukum, militer dan pertahanan keamanan. Tentu tidak ketinggalan ia juga mencakup aspek kehidupan yang disebut dengan dunia medis. Coba perhatikan kutipan
        tulisan Ahmad Thomson di bawah ini:

        Sebagaimana sistem pabrik dan sistem pendidikan kafir, sistem medis kafir dijalankan bak sebuah bisnis. Sistem medis kafir tak begitu peduli pada penyembuhan dan apa yang
        bermanfaat atau tidak. Bahkan merupakan sebuah bisnis besar bagi perusahaan-perusahaan farmasi yang memasok obat-obatan dan peralatannya, seraya memelihara beribu-ribu pekerja yang dikaryakan untuk “menambal” para pasien, agar mereka pun bisa dikaryakan. Kini,
        kita lebih sering mendengar mahasiswa kedokteran berbicara mengenai gaji-gaji besar yang mereka cita-citakan – apabila telah lulus ujian dan mendapat secarik kertas – dibanding dengan berbicara mengenai cita-cita mereka untuk menyembuhkan banyak manusia, atau berbicara mengenai bagaimana cara mencapai penyembuhan tersebut.

        Ahmad Thomson menggambarkan sistem medis kafir sebagai sebuah bisnis besar yang berkembang guna melestarikan proses produsen-konsumen. Sistem medis dalam sistem Dajjal tidak pernah dimaksudkan untuk benar-benar menghapus penyakit dan menimbulkan kesehatan. Ia malah melestarikan penyakit dengan mencekoki masyarakat obat-obatan
        kimiawi yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Itulah sebabnya industri farmasi menjadi industri yang sangat profitable
        (menguntungkan secara bisnis). Tak terkecuali fenomena yang disebut dengan vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara massif
        untuk menimbulkan ketergantungan masyarakat kepada sistem medis dan sistem farmasi kafir.

        Dalam sebuah situs bernama informationliberation:The news you’re not suppose to know terdapat sebuah video yang menjelaskan bahaya vaksinasi bagi ummat manusia. Video tersebut melibatkan para dokter medis, peneliti dan pengalaman beberapa orang tua dalam hal vaksinasi. Video tersebut bernama
        Vaccination : The Hidden Truth (Vaksinasi : Kebenaran yang Disembunyikan). Sudah banyak orang menjadi sadar untuk meninggalkan budaya vaksinasi sesudah menonton video ini. Bagi yang berminat silahkan click http://www.informationliberation.com/?id=13924. Di dalam situs itu ditulis: “Find out how vaccines are proven to be both useless and have harmful effects to your health and how it is often erroneously believed to be compulsory.” (Temukan bagaimana vaksin terbukti sia-sia belaka dan malah mengandung efek berbahaya untuk kesehatan Anda dan bagaimana ia sering keliru diyakini sebagai wajib)

        Saudaraku, sungguh terasa bahwa zaman yang sedang kita jalani dewasa ini benar-benar merupakan zaman penuh fitnah. Seandainya Allah tidak melindungi dan merahmati kita,
        niscaya kita terancam oleh kekuatan kaum kuffar yang setiap saat menebar kemudharatan. Kemudharatan mana tidak hanya mengganggu aspek fisik diri kita, melainkan mencakup aspek
        pemahaman bahkan aqidah kita.

        Hidup di babak keempat era Akhir Zaman sungguh menuntut kita untuk sangat memperhatikan peringatan Allah di bawah ini:
        ”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS Al-An’aam ayat 116)

        Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar itu benar, dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang batil itu batil, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.

  30. Gini nih sedihnya kondisi umat Islam saat ini. Dikasih tau apa fakta yang benar tapi malah mencari-cari hal yang salah dan menganggap itu sebagai kebenaran.

    Kan sudah diberikan solusinya, pengobatan ala Nabi. Itu juga merupakan salah satu rukun Iman lho… *menurut saya* Karena iman kepada Rasulullah ya berarti harus percaya juga bhw solusi yang diberikan Rasul jauh lebih baik dari segala solusi yang diberi manusia. Apalagi manusia-manusia ini belum jelas siapa orangnya. Percaya mana coba, solusi yang dikasih manusia sama yang diberikan Allah melalui Rasulnya? Soalnya saya melihat, perdebatan ini ga akan ada habisnya. Kalau anda lebih percaya solusi dari manusia, ya berarti saya menganggap anda berada di jalan yang berbeda… Jadi, debatnya nggak usah diperpanjang lagi. Cuma bikin capek aja kan…

    Coba baca bukunya Jerry D. Gray deh yang judulnya “Rasulullah is My Doctor”. Di situ dia memberikan banyak solusi tentang penyakit masa kini dilihat dari sisi Islam. Setelah baca, ya terserah anda mau memakainya sebagai solusi atas penyakit yg diderita atau nggak.

    • Saya sudah menjelaskan panjang lebar, bagaimana cara vaksin bekerja, kuman yang ada divaksin tidak ganas, efek samping sangat jarang (anda lebih mungkin meninggal karena kecelakaan lalu lintas dibandingkan karena vaksin). Racun? Semua bahan kimia yg kita gunakan saat ini bila mencapai kadar tertentu akan beracun. Anda kira aman memberikan madu kepada bayi? Ada kasus bayi jadi kejang akibat botox pada madu.
      Berobat dengan herbal? Apa yang anda pikirkan bila ada keluarga anda terkena radang otak, lalu dokter hanya memberikan madu atau temulawak?
      Saya tidak memungkiri kalau berbagai tanaman obat memiliki khasiat luar biasa, banyak obat modern merupakan ekstrak dari berbagai tanaman yg berkhasiat. Saya sendiri mengkonsumsi habatus sauda 2 kali 1 sendok makan, gula darah saya membaik, tensi saya normal, kemampuan kognitif saya meningkat.
      Tapi semua itu TIDAK BISA menggantikan fungsi vaksin sebagai PENCEGAH penyakit. Memang benar pada zaman dahulu manusia hidup tanpa vaksin. Tapi angka harapan hidup hanya sampai usia 50-55 tahun, kematian ibu saat melahirkan menembus 400 per 1000 kelahiran (salah satu penyebabnya tetanus), angka kematian bayi yang tinggi, banyak anak yang kakinya mengecil akibat polio. Apakah anda ingin kita kembali seperti itu? Bila anda lahir di tahun 1970-an, anda pasti memiliki teman yg cacat oleh polio. Sekarang silahkan anda lihat pada anak sekolah saat ini, satu kabupaten belum tentu ada satu. Ini jasa siapa?Jasa obat herbal?
      Terakhir, saya melihat isi dari situs http://www.informationliberation.com/?id=13924 . Yang jadi pertanyaan saya adalah mengapa seorang doktor ahli GEOLOGI (Dr Viera Scheiber PhD) dianggap mumpuni dalam masalah vaksinasi? Pensiunan Departemen Sumber Daya Alam Australia. Jangan tertipu oleh gelar Dr didepan dan PhD dibelakang. Pandai-pandailah mengolah informasi yg anda dapatkan dari internet. Tidak semua yang ada di internet itu benar.

  31. Mohon maaf, Nama-nama & Title BESAR (DR, dr, Peneliti dsb) yang ada diatas, tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya coba cari nama2 tersebut selalu miss. Coba saja sendiri telusuri apakah benar ada nama2 tersebut di intitusi2 yang di claim.. (akan lebih mudah jika anda membaca sumber aslinya dalam bahasa Inggris)
    Dan kalau nama2 tersebut fiktif belaka, apakah ini bukan suatu fitnah?? bagaimana jika ternyata tulisan ini justru konspirasi untuk merusak umat dengan cara tidak ikut imunisasi??

    • Apakah anda sudah mencarinya dengan benar??? anda bisa mulai dengan mencari nama dr. James R. Shannon lalu Dr. Richard Moskowitz, Dr. W.B. Clarke dan seterusnya, karena apa yg anda bilang bahwa nama2 tersebut tdk ada justru malah sebaliknya. kalau anda mau menanyakan apa benar vaksin imunisasi mengandung enzim babi atau tidak bisa tanyakan langsung ke peneliti LPPOM MUI, itupun kalau mereka menjawab dgn jujur. anda juga bisa mencoba mencari tahu siapa sebenarnya rockefeller si pencetus program ini kalau mau menemukan titik terang. tulisan ini bukan fitnah atau diada2kan, ini sebenarnya kasus sudah lama dan akan terus menjadi kontroversi selagi vaksin2 ini msh tetap digunakan oleh manusia. tp para ulama2 bodoh malah membolehkan penggunaan vaksin dgn alasan darurat. DARURAT KARENA APA?? pdhl yg dimasukkan vaksin tdk dalam keadaan sakit. msh byk sekali tumbuh2an karunia Allah yg bs dipakai utk penyelesaian masalah ini kalau manusia mau menggali/mempelajari, lagipula manusia sudah mempunyai imun/kekebalan tubuh sendiri yg bekerja alami dan baik apabila makanannya juga baik dan bergizi. tp ya itu, musuh2 islam pintar berpropaganda dan menipu orang kebanyakan demi kepentingan bisnis vaksin. tindakan yg paling tepat utk seorang muslim adalah MENOLAK dgn baik2 menggunakan vaksin tanpa keraguan (karena adanya unsur babi dan kemudharatannya yg lbh byk dibanding manfaatnya), sungguh manusia hidup tanpa vaksin tdk apa2, ini sudah terbukti ribuan tahun dalam sejarah manusia. vaksin hanya akal2an zionis. kasus2 kanker banyak ditemukan setelah program vaksin ini mulai digunakan masyarakat dunia. saya anjurkan anda menggali ke forum mana saja di internet yg membahas masalah ini agar mendapat informasi yg berimbang, tdk bingung dan menambah wawasan soal vaksin / imunisasi.

      terimakasih komentarnya.

      • Haduh masss, masss….hari gini masih terus2an mikir apa2 konspirasi yahudi….*speechless* :(.Disuruh debat, katanya yahudi. Vaksin katanya konspirasi zionis. Zionis lagi zionis lagi, cape dewww…. Kapan pinternya musim kalo disuruh berargumen tapi balik lagi2 ke yahudi :(( (pasti komen saya ga dimuat nih)

      • anda kurang jeli melihat keadaan zaman mbak.. kita gk boleh menutup mata bahwa saat ini kaum kuffar (zionis yahudi) yg sedang memimpin dunia. ini sudah sunatullah.. sudah zaman yg digariskan Allah swt. adalah perlu tiap muslim melawan kezhaliman mrk, karena hanya muslim lah sebaik-baiknya ummat.

  32. Ya Allah,safa umur 6 bulan tiap bulan imunisasi..memang siy skrg dia sehat2 aj dan lincah2 aj tp umi jd enggan mw lanjutin vaksinny krn artikel ini,klo pun berhenti bgaimana mensterilkan vaksin yg sudah masuk karna safa masih kecil gak mgkin minum jamu/herbal ditambah lagi asi sudah tidak keluar hiks..sedih umi karna ketidak tahuan artikel ini sejak awal..

    • Teruskan vaksin umi, anda ga mau anak anda ketularan penyakit berbahaya karna ga imunisasi kan? Mau dikasih herbal aja kalo dah kena???

  33. Saudara me, myself n i ini menggunakan alasan konspirasi Yahudi sebagai latar belakang, namun menggunakan bahan acuan juga dari Yahudi (Vierra Schneider, Richard Moskowitz). Aneh…
    Masalah kanker dan penyakit lain yang muncul stlh vaksinasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Pre-vaksinasi, angka kematian didominasi oleh infeksi. Post-vaksinasi, angka kematian akibat infeksi menyusut sehingga kasus-kasus lain seperti kanker, alergi, autis dsb yang sebelumnya telah ada menjadi terlihat dominan. W.B. Clarke (tahun 1900, ilmu epidemiologi dan biostatistik blm secanggih sekarang) mencoba menghubungkan kanker dgn imunisasi. Orang2 yg mungkin seharusnya mati karena cacar air, mampu bertahan hidup dan meninggal karena kanker. Jadi beliau berkesimpulan bahwa kanker disebabkan vaksin. Kesimpulan yg dangkal dan anehnya tetap mejadi rujukan gerakan anti vaksinasi lebih dari 100 thn.
    Pikirkanlah! Kalau diperhatikan, hampir semua anak di Indonesia sdh di vaksinasi. Jadi bisa saja anda mengatakan semua anak yang mengalami patah tulang pernah di vaksin, dan itu tidak salah. Namun hal tersebut tidak menunjukkan bahwa patah tulang tersebut DISEBABKAN vaksinasi.
    Para ulama adalah pewaris Rasullulah SAW, atas dasar apa mengatakan mereka bodoh? Anda memiliki kualifikasi apa sehingga berhak mengatakan para ulama dalam MUI kita bodoh? Bila ada hukum yang anda sukai, anak anda kerjakan, yang tidak anda sukai anda hindari dan caci maki. Bukankah sikap seperti itu sama dengan kaum Yahudi yang juga anda caci maki?

    • Gimana tidak bodoh MUI skrng hal yg haram di halalkan, sudah jelas di kandungan zat vaksin ada kandungan babi walaupun itu hanya sedikit,apakah itu diperbolehkan oleh Allah dan Rasul?
      “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
      Maha Penyayang”.(Al-Baqarah:173)
      Demikian juga tidak ada masalah dengan
      kenajisan bagian tubuh babi bila sudah mati.
      Karena babi yang sudah mati terhitung sebagai
      bangkai . Di mana secara umum, hewan apapun
      meski bukan babi, badannya menjadi najis
      begitu mati tanpa proses penyembelihan syar’i.
      Dan umumnya babi itu tidak pernah disembelih
      secara syar’i. Buat apa seorang muslim
      menyembelih babi dengan penyembelihan
      syar’i?
      Maka bagian tubuh babi yang sudah mati sudah
      pasti najis, bahkan mazhab As-syafi’i
      menggolongkannya sebagai najis berat. Tidak
      bisa disucikan kecuali dengan mencucinya 7 kali
      ,salah satunya dengan tanah. Bagaimana klo zat seNAJIS itu bisa msk tubuh dan darah kita?apakah anda akan memakan tanah 7 kali untuk membersihkannya?sungguh hal bodoh yg di debatkan oleh anda. Allah SWT berfirman yang artinya:
      Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai
      (binatang yang tidak disembelih) dan darah
      (yang keluar mengalir) dan daging babi
      (termasuk semuanya) dan binatang-binatang
      yang disembelih kerana yang lain dari Allah dan
      yang mati tercekik, dan yang mati dipukul dan
      yang mati jatuh dari tempat yang tinggi dan
      yang mati ditanduk dan yang mati dimakan
      binatang buas, kecuali yang sempat kamu
      sembelih (sebelum habis nyawanya) dan yang
      disembelih atas nama berhala dan (diharamkan
      juga) kamu merenung nasib dengan undi
      batang-batang anak panah. Yang demikian itu
      adalah perbuatan fasik. Pada hari ini, orang-
      orang kafir telah putus asa (daripada memesongkan kamu) dari agama kamu (setelah
      mereka melihat perkembangan Islam dan
      umatnya). Sebab itu janganlah kamu takut dan
      gentar kepada mereka, sebaliknya hendaklah
      kamu takut dan gentar kepadaKu. Pada hari ini,
      Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu
      dan Aku telah cukupkan nikmatKu kepada kamu
      dan Aku telah relakan Islam itu menjadi agama
      untuk kamu. Maka sesiapa yang terpaksa karena
      kelaparan (memakan benda-benda yang diharamkan) sedang dia tidak cenderung hendak melakukan dosa (maka bolehlah dia memakannya), karena sesungguhnya Allah maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Al-
      Maidah:3)
      Semoga pikiran anda lebih terbuka dengan hal yg saya sudah jelaskan.wassalam

  34. Oh iya, vaksinasi bersifat preventif (untuk pencegahan) jadi memang diberikan pada orang sehat atau tidak sakit agar tidak menjadi sakit. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?

    • Ngapain deh jadi pada debat begini. Kalau si ibu bibang memang lebih percaya dengan vaksin, ya biarkan saja dia. Yang penting kan udah dikasih tau apa bahaya vaksin blablabla. Kalau si ibu ini memang lebih percaya itu ketimbang vaksin Islami yang diajarkan oleh Rasulllah, ya itu pilihan dia. Toh, orang-orang yang menjalani pengobatan ala Rasul bukan berarti nggak mencegah datangnya penyakit.

      Pencegahan penyakit kan ga hanya lewat vaksin aja. Obat-obatan herbal yang udah ada jaminannya dari sang Rasul sendiri juga bisa jadi pencegahan penyakit. Jadi, buka mata ibu lebar-lebar juga. Saya sih nggak mau menyalahkan orang-orang yg udah divaksin jg, karena saya toh divaksin dan diimunisasi.

      Saya kira, jika memang sudah berada di jalan yang bersebrangan, selamanya nggak akan pernah menyatu. Saran saya, ibu juga harus baca buku ‘Rasulullah is My Doctor’ agar jangan melihat segala sesuatu dari satu sisi saja.

      Maaf kalau saya sok tahu, tapi saya pikir, masalah kepercayaan thd metode pengobatan Rasulullah jg masalah akidah. Tapi terserah. Manusia kan menanggung sendiri apa yang diperbuatnya.

      Jadi, mari kita sudahi debat ini dan biarkan orang-orang yang hidup tanpa vaksin menjalani piilhan mereka, juga ibu yang merasa vaksin adalah solusi terbaik bagi semua masalah kesehatan, hidup dengan pilihan ibu sendiri…

      • Kalau banyak penyakit yang sudah lama tidak muncul, lalu muncul lagi karena anti vaksinasi ini, anda mau tanggungjawab mas?

      • bagaimana kalau yg terjadi justru sebaliknya, apakah anda mau tanggung jawab akibat dari pemakaian vaksin ini yg jelas2 programnya diprakarsai oleh zionis yahudi? saya hanya mengajak setiap muslim utk mengikuti pengobatan tuntunan Rasulullah–yg pastinya pengetahuan beliau bersumber dari wahyu dan bukan nafsu–apakah salah??

      • @lulu… penyakit yang ada sekarang muncul itu bukan karena ANTI IMUNISASI, tapi karena adanya IMUNISASI..

    • Sudah jelas babi di Al-Quran diharamkan, kenapa kita mesti mencegah atau mengobati? HINDARILAH segera mungkin!karena Allah maha pengasih lagi maha penyayang,setiap umatnya diberi pilihan untuk menjalani mana yg baik dan mana yg buruk. Dan Al-Quran dan Hadist sebagai petunjuk untuk umatNya.

  35. Pada zaman nabi dan sebelum nabi orang-orang justru idupnya panjang2 tuh meskipun nggak divaksin. Tanya kenapaaa???

  36. Saya SANGAT SETUJU dengan pendapat Bang Pitung, babi dan unsur lainnya memang haram, tapi cobalah baca fatwa-fatwa MUI tentang vaksin. Semua alasan lengkap dan jelas. Semua ayat dan hadist yg tersebuta dalam blog ini juga dijadikan patokan. Coba bacalah terlebih dahulu, sudah dibukukan dan tersedia di toko-toko buku. Ingat, ulama itu penerus Rasulullah.
    Kenapa sebelumnya hidupnya panjang2? Karena virus2 ganas yg ada dijaman sekarang belum ada, terutama di jazirah Arab. Pada masa Rasulullah masih hidup, terdapat wabah pes yg melanda Mesir hingga Byzantium. Populasi Eropa menyusut hingga 50% dalam 100 thn kedepan. Wabah cacar malah sudah ada sejak 470 sebelum Masehi, membunuh 300 juta orang pada abad 20 saja, dan berhasil dihentikan oleh vaksinasi dan dunia terbebas dari cacar pada tahun 1980.
    Untuk Bakaneko, saya sangat SETUJU bahwa pencegahan penyakit tidak hanya dgn vaksin saja. Pola hidup sehat, nutrisi baik dan seimbang, kesehatan dan sanitasi lingkungan terjaga adalah upaya preventif yg juga sangat terhadap penyakit. Tapi alangkah lengkapnya bila anak atau diri anda sendiri dilengkapi vaksinasi juga. Debat? Kalau pendapat anda tentang vaksin itu disimpan dan hanya dipraktekkan untuk diri sendiri dan kalangan terbatas, saya tdk akan bicara panjang lebar. Masalahnya, pendapat ini anda terbitkan di blog dan dibaca banyak orang, jadi terpaksa saya debat. Jadi marilah kita berdiskusi dengan pikiran yang terang hati yg dingin, ungkapkan pendapat anda, dan saya ungkapkan pendapat saya. Jadilah pemberani, gunakan nama asli.

    • Setuju… Kalau memang gak mau ikutan vaksinasi, gak perlu ajak2 orang dengan nulis di blog yang terbuka. Seperti saya yang vaksin anak saya juga nggak ajak2 orang…. Adil!

      • gua ga mau anak gua diimunisasi,buktinya tuh maen suntik aja,apakah itu adil…by.tom ket

  37. Oh iya, saya sedang dalam proses membaca “Rasulullah is My Doctor”, nantikan pendapat saya dalam 4 hari hingga seminggu.

    • Menurut sy saat ini negara2 zionis byk n trs berusaha dg segenap upaya u/ m’hancurkan negara2 muslim n bkembang lainnya,sy tkejut n trm ksh byk u/ infonya krn stlh sy mbaca artikel ini bgtu bsr buruknya vaksin imunisasi,n sy menilai stlh byk t’ungkap pmslhn vaksin saat ini zionis mulai brsha melarang bayi anak2 perempuan u/ disunat dg alasan HAM,padahal sunat u/ perempuan secara islam bfungsi menahan hawa nafsu agar tdk seperti binatang yg tjd dnegara2 kafir lainnya..

  38. dr. James R. Shannon, Dr. Richard Moskowitz, Dr Viera Scheiber PhD yang merupakan dedengkot gerakan anti-vaksinasi adalah orang yahudi. Firma hukum yang mendanai dr Andrew Wakefield (Wakefield, nama belakang Yahudi sephardic di Inggris) juga dipimpin orang yahudi. Menurut saya, gerakan anti vaksinasilah yang merupakan usaha zionis agar generasi Islam mejadi lemah dan rentan terhadap penyakit.

  39. Mengenai dr James R Shannon

    Dr. James R. Shannon, former director of the National Institute of Health (NIH) reported in December, 2003 that “the only safe vaccine is one that is never used”. Kutipan yang sering digunakan
    Daftar Dokter yang pernah menjadi Direktur NIH dari tahun 1887 sampai dengan sekarang bisa dilihat di situs resminya. Dr. James R. Shannon tidak ada. http://www.nih.gov/about/almanac/historical/directors.htm
    Dr. James R. Shannon tidak ada, tetapi ada yang bernama Dr. James Augustine Shannon, dan dia wafat pada tahun 1994. Jadi, ada kemungkinan bahwa Dr James R. Shannon tidak ada dan kutipan ini adalah rekayasa. Atau Dr. James Augustine Shannon bangkit dari kuburan dan memberikan kutipan 7 tahun setelah kematian (dan kutipan itu berlawanan dengan apa yang dikerjakan seumur hidup, yaitu menjaga kesehatan masyarakat lewat vaksinasi). Anehnya, kutipan tersebut hanya berada di situs2 anti-vaksinasi. Di tempat ilmu kedokteran dan situs2 lain tidak ada

    Oh iya, Shannon itu nama belakang yahudi

    • tidak setiap yahudi itu zionis.. para yahudi otodoks sangat anti terhadap zionisme. yahudi yg msh berkitab taurat (bukan talmud) ini jg menolak keras PENJAJAHAN zionis israel di tanah palestina. anda perlu mencermati apa itu zionisme agar lebih bisa melihat permasalahan ini dgn jernih. telusuri awal vaksinasi bersumber drmn? …dari keluarga zionis yahudi Rockefeller… apakah anda mau menutup-nutupi kebenaran? apakah anda tahu bahwa mobil listrik adalah mobil yg dipakai sebelum mobil berbahan bakar minyak (bbm)? apakah anda tahu bahwa pemakaian bbm disosialisasikan oleh keluarga Rockefeller? dinasti Rockefeller sampai saat ini msh eksis dan aktif “mengendalikan dunia” apakah anda tahu??

  40. Yakinkah orang-orang yahudi yg memprakarsai gerakan anti vaksinasi adalah golongan ortodoks? Penelitian Andrew Wakefield didanai firma hukum dengan para yahudi sebagai pemimpin, tujuan mereka untuk mendiskreditkan vaksinasi MMR agar dpt mengajukan ganti rugi. Berapa banyak Yahudi yg orthodoks? Dalam Qur’an menyebutkan agar kita waspada terhadap yahudi, baik ortodoks atau zionis, sifat-sifat mereka dituliskan dengan jelas. Anda ini saudara me myself n i, mengaku membenci Yahudi tapi mengambil perkataan mereka sebagai dasar kepercayaan anda, maka dari itu saya sebut anda aneh.
    Saya tidak menentang thibbun nabawi, saya percaya bahwa pengetahuan yang dimiliki Allah sangat luas, menentang thibbun nabawi merupakan tindakan sombong yg dibenci Allah. Saya mengkonsumsi habatts sauda dan madu tiap hari untuk menjaga kesehatan, dan saya harap, penelitian ttg khasiat obat2an ini makin berkembang dikemudian hari. ANTI-IMUNISASI BUKAN BAGIAN DARI THIBBUN NABAWI DAN PRAKTEK VAKSINASI SUDAH ADA SEJAK DINASTI OTTOMAN DARI TURKI (jangan-jangan anda berfikir bahwa Ottoman adalah dinasti Yahudi? he he he seperti Goldman, Fieldman) jauh sebelum Edward Jenner dan tentunya jauh sebelum Rokefeller. Segala klaim tetang bahaya vaksinasi/imunisasi kebanyakan fiktif atau penipuan yang seperti dilakukan oleh Andrew Wakefield, dan semuanya telah dibuktikan secara sistematik dan ilmiah. Angka kejadian autisme malah meningkat drastis setelah thimerosal dalam vaksin dihilangkan.
    Thimerosal (antiseptik ber-merkuri) diklaim menyebabkan autisme (dan hal ini dibahas oleh Jerry Gray dalam buku “Rasulullah is my doctor”). Saat ini terbukti tidak ada hubungan antara autisme dgn thiomersal, namun untuk mengatasi kontroversi, dihilangkan dari komponen vaksin sejak 1999. Hanya beberapa vaksin flu yg masih mengandung thiomersal.
    Sekarang coba anda pikirkan, BILA VAKSIN BENAR-BENAR BERBAHAYA, MENGAPA MEREKA (YAHUDI atau NEGARA BARAT LAIN) MEMBERIKANNYA KEPADA ANAK MEREKA SENDIRI?
    Maka dari itu saya berkesimpulan bahwa, gerakan anti vaksinasi-lah yg kemungkinan besar adalah gerakan zionis, agar generasi muslim menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit.

    • Ada dua pilihan dalam kasus ini, apakah mengikuti “vaksinasi” cara rasul atau vaksinasi cara barat. anda lbh pro dan condong kepada vaksinasi cara barat silahkan saja, itu hak anda-toh kelihatannya anda lbh mengunggulkan cara barat, tp tolong jgn menganjurkan kpd ummat islam kpd cara2 kaum kuffar yg sesungguhnya anda sndiri tdk tahu pasti sejauh mana mudharat yg ditimbulkan vaksin/imunisasi ini. Islam sudah mengatur sendi2 kehidupan manusia yg remeh-temeh sekalipun, apalagi yg namanya pengobatan. Manual Book manusia adalah Al-qur’an dan Hadits, ambillah keduanya kalau tdk mau tersesat. Utk yg bingung dgn kasus vaksinasi ini, tinggalkan keragu-raguan, krn keragu-raguan adlh jalannya setan (terombang-ambing dgn perkara yg hak dan bathil). ambil yg tidak diragukan lg, yaitu cara rasul. adalah aneh kalau anda meyakini kebesaran Allah tetapi ‘mendewakan’ vaksinasi cara barat kaum kuffar seolah-olah tdk ada cara lain lagi -seakan-akan solusinya hanya mentok di vaksinasi cara mereka saja. Mengapa tempo hari saya mengatakan ulama2 yg membolehkan vaksin adalah ulama bodoh? karena mereka memang bodoh dgn beralasan pemakaian vaksin yg mengandung enzim babi adlh darurat, apanya yg darurat soal pemakaian vaksin ini?? se-akan2 kalau tdk memakai vaksin buatan mereka bisa mencelakakan kehidupan manusia, lalu dimana pengobatan cara islam yg diajarkan Rasulullah SAW?? DIPINGGIRKAN! seakan-akan yg maha penyembuh dan berkuasa atas segala penyakit adalah MEREKA dgn vaksinasinya, bukan Allah SWT, naudzubillah…!

      Saya akan menyudahi diskusi ini dgn anda, krn saya tahu anda lbh pro vaksinasi yg datangnya dari kaum kuffar. Saya tidak mau berdebat dlm hal ini, yg akhirnya berujung kepada kesia-siaan. Semoga Allah SWT memberikan petunjukNya utk anda. terimakasih.

      Saya kutip hadits utk saudara renungkan : Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka”. Sahabat bertanya. “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang Tuan maksudkan?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Siapalagi?”(kalau bukan mereka) . (HR. Muslim)

  41. “Vaksinasi” ala nabi itu seperti apa? Herbal maksud anda? Kalau saja anda melihat betapa menyesalnya orang tua dari anak yang terkena tetanus dan akhirnya meninggal. Saya pro terbadap vaksinasi karena SAYA MELIHAT SENDIRI APA YANG BISA VAKSINASI PERBUAT DAN APA AKIBATNYA BILA ANAK ANDA TIDAK MENDAPATKANNYA. Saya juga membaca jurnal-jurnal ilmiah, BUKAN MENGAMBIL SUMBER-SUMBER YAHUDI, KLAIM-KLAIM YG TIDAK JELAS, PENDAPAT BUKAN AHLI, JURNAL PENIPUAN, JURNAL KADALUARSA, MANIPULASI STATISTIK DAN KUTIPAN DARI HANTU.
    Ulama-ulama yang ada di MUI itu tidak hanya pandai-hapal Qur’an dan hadist tapi juga memiliki gelar sarjana agama yg kadang hingga gelar Profesor. Anda bisa mengatakan mereka bodoh, tentu karena anda lebih pintar dari Profesor ya ha ha ha. Anda bilang MUI bodoh tapi perkataan Yahudi dibenarkan (dan dengan gampang sekali saya dibilang pro-kuffar). Apa anda tidak tahu kalau vaksin meningitis haji sudah halal (bukan dari enzim babi)? Vaksinasi telah terbukti secara ilmiah dan sistematis (Polio sdh musnah di bumi bagian barat, di negara kita masih ada, kenapa? Jasa gerakan anti vaksinasi)
    Pengobatan nabi terpinggirkan? Terbalik, justru sekarang berkembang pesat. Habattus sauda yang dulu hanya bisa diperoleh hanya bila ada yg pulang haji, sekarang hampir ada dimana-mana. Jenisnya pun berkembang, ada OTEM, Sari kurma, Madu dgn berbagai khasiat, dan semuanya dengan harga terjangkau. Sebotol madu hitam selalu diantarkan kerumah saya tiap minggu.
    Intinya, selama anda masih berusaha menyebarkan gerakan anti-vaksinasi yang membahayakan, saya ada disana untuk menangkalnya.

    • Apa anda sudah tahu tahun 2011 lalu skitar bulan juni-agustus Ketua MUI mengatakan vaksin itu halal sedangkan di satu sisi LP POM MUI msh menemukan kandungan babi pada vaksin?? ketua MUI jelas2 menyatakan Halal atas dasar NAFSUnya tanpa mau bertanya pada ahli yg menguji materi vaksin di LP POM (ANDA BISA CEK BERITANYA DI INTERNET). Anda ini sudah sadar betul kalau dibalik program vaksin ini adalah kepentingan BISNIS BESAR dan bersumber dari kaum kuffar, tp aneh anda malah sperti bakal mati syahid kalau membela vaksinasi ini dan anehnya lg anda malah menyerang saya dgn sebutan aneh. Kenapa anda blum tahu “vaksinasi” ala rasul?? sedangkan anda sudah bicara ke sana kemari layaknya org paling tahu segalanya, ini brarti anda tdk membaca baik2 artikel di atas. ANDA BACA SKALI LG ARTIKEL DIATAS.. BACA BAIK2, apa itu vaksinasi cara rasul.. artikel diatas saja tdk mampu anda renungkan baik2 tp sudah bicara kesana kemari.

      Silakan kalau anda mau menjadi penghalang org2 anti vaksin dan menjadi pembela program vaksin kaum kuffar. Perlu anda sadari, vaksinasi ini yg memprakarsai adalah salah satu gembongnya Zionis, keluarganya berbisnis dan berkonspirasi turun temurun dari zaman anda belum lahir sampai sekarang–ini baru salah satu gembong zionist dari 1 dinasti (Rockefeller) blum dinasti Rotschild, dinasti Bush, dan dinasti2 zionis lainnya. Lalu seorang Yahudi yg mengatakan kebenaran soal bahaya vaksin malah anda katakan mereka inilah pembohong.. hanya gara2 yg memberitahu itu adalah seorang Yahudi?? (harusnya anda befikir knp bisa ada seorang yahudi mengkritik vaksinasi kepunyaan gembong zionis yahudi). yg lbh aneh lg, anda malah membela habis2an progr. vaksinasi hasil prakarsa zionis musuh Allah ini. ANDA BERARTI MALAH LEBIH PERCAYA TERHADAP GEMBONG ZIONIS. Lalu anda mengatakan saya aneh.. sungguh sombong anda dgn pemikiran anda.

      O iya, seorang pintar itu bukan ditentukan dari gelarnya.. amatlah bodoh kalau berpatokan pada hal itu. anda bisa tertipu dari tampilan luar kalau bgitu, pantas saja… Tahukah anda, seorang bergelar profesor pun bisa kalah pintar dan bijak, bahkan belajar banyak dari hanya seorang petani! Satu lagi, bukankah Rasulullah SAW adalah seorang yg tidak bisa baca tulis?? lalu, apakah anda berani mengatakan Profesor lbh pintar dari Rasulullah SAW, padahal beliau adalah negerinya segala ilmu dan Ali bin Abu Thalib adalah pintunya?

      Saya sudahi diskusi ini APAPUN TANGGAPAN ANDA NANTI. Smoga Allah memberikan hidayah kepada anda. Saya berulangkali mengatakan, tinggalkan yg meragukan, yg di dalamnya ada perkara syubhat.

  42. Berkali-kali saya mengatakan ini, ANDA BERSIKUKUH DENGAN TEORI KONSPIRASI YAHUDI TAPI MENGAMBIL SUMBER DARI YAHUDI. Anda mengatakan saya antek zionis, tapi anda menggunakan referensi dan perkataan Yahudi. ANDA menghasut khalayak ramai dengan menggunakan KLAIM-KLAIM YG TIDAK JELAS, PENDAPAT BUKAN AHLI, JURNAL PENIPUAN, JURNAL KADALUARSA, MANIPULASI STATISTIK DAN KUTIPAN DARI HANTU.
    Saudara dan saudari yang membaca blog ini, sumber-sumber yang digunakan untuk mendiskreditkan vaksinasi semuanya berasal dari Yahudi dan tidak dapat dipercaya. Alasan saudara myself adalah Yahudi yg menentang vaksin adalah yahudi ortodox, bagaimana dia bisa tahu?
    LP POM MUI menemukan vaksin mengandung babi, TAPI BUKAN VAKSIN YANG DIGUNAKAN JEMAAH HAJI SAAT INI. Vaksin yang mengandung babi tentu saja tidak digunakan. Cara seperti inilah yang digunakan untuk menyesatkan para pembaca, menyajikan berita hanya sepotong saja.
    APAKAH SAYA PERNAH MENYINGGUNG KALAU PROFSOR LEBIH PINTAR DARI RASULULLAH? Tidak, SAYA BILANG KALAU PARA PROFESOR DI MUI ITU LEBIH PINTAR DARI SAUDARA ME MYSELF N I (saya sebut MMNI saja karena terlalu panjang), jadi tdk berhak saudara MMNI bersikap sombong dengan mengatakan MUI bodoh.,
    Karena saudara MMNI ini tidak bisa mengutarakan alasan yg lebih baik dan dari sumber terpercaya (bukan yahudi, bukan klaim sesat, bukan artikel penipuan, bukan pendapat orang yang bukan ahli, bukan kutipan hantu) dikeluarkanlah jurus “debat pekerjaan yahudi” “diskusi sia-sia”, “antek zionis”, bersikeras kalau vaksin haji mengandung babi padahal yang digunakan saat ini sudah halal dan berpegang teguh pada teori Rockefeller-WHO yang detailnya hanya ditemukan pada situs2 anti vaksin saja. Selama blog ini masih mendegungkan anti vaksin, saya pasti ada memberikan komentar. Setelah shalat, saya selalu berdoa, tunjukkan kepada saya ya Allah bila saya ini salah. Alhamdulillah, petunjuk yang diberikan kepada saya selalu merupakan jawaban terhadap klaim saudara MMNI (Pasti dibilang petunjuk dari syaitan hehehe). Demi Allah, Rabb saya yang Ar Rakhman, Ar Rahiim, dan Al Aliim, tidak ada niat saya untuk menipu dan menyesatkan anda semua.

    • Saya TERPAKSA menjawab LAGI komentar anda utk klarifikasi:

      1. Saya tdk prnah skalipun mengatakan anda antek zionis. Silakan lihat lg komentar2 saya menjawab komentar anda di blog ini. Dari sini saja sudah terlihat anda mengatakan sesuatu yg tdk benar.

      2. Anda selalu mengatakan komentar2 para ahli (yg anda bilang kebanyakan yahudi) pada artikel di atas adalah kepalsuan. Padahal komentar mereka soal vaksin saat itu ada benarnya. Sudah terpampang jelas cikal bakal vaksin itu drmn, tp anda malah terus memperjuangkannya, dan mengecam yg anti terhadap vaksinasi/imunisasi, padahal datangnya bukan dari Rasulullah SAW. Buat saya tdk masalah, itu keyakinan anda, mungkin saja anda berpikir ide vaksin yg datang dari barat lebih hebat dan tdk ada solusi lainnya yg lebih baik utk ummat muslim. Tapi TOLONG.. jangan menghalang-halangi org yg ingin mengajak kepada pengobatan cara2 Rasulullah SAW kalau anda benar2 seorang muslim.

      3. Anda mengatakan saya menyesatkan dan menghasut pembaca hanya karena saya mengajak para pembaca kepada cara Rasulullah SAW. Demi Allah, tdk ada niat saya menyesatkan, menghasut, apalagi mencelakakan lewat artikel ini seperti yg anda tuduhkan. Kalau dicermati, siapa yg menghasut? anda atau saya??

      4. Anda sepertinya dengki sekali kepada org2 yg anti vaksin. Sampai2 saya yg seakidah–muslim jg seperti anda, anda jatuhkan dgn sebutan ‘aneh’, ‘bodoh’ hanya karena menentang vaksin kaum kuffar ini. Saya tegaskan, saya tdk hanya menyuruh meninggalkan tetapi jg memberi solusinya, yaitu memakai cara2 yg Rasulullah SAW terapkan.

      5. Saya sudah menjelaskan alasan kenapa saya bilang ulama MUI itu bodoh. Saya tdk asal ngomong. Mereka mengurus kepentingan ummat, harusnya mereka sadar akan jabatan yg diembannya. Tapi mereka hanyalah org2 yg takut kepada penguasa dan kepentingan pengusaha besar. Saya mengatakan ini juga berharap, mereka2 membaca sindiran saya ini.

      6. Anda gampang sekali menebak-nebak isi hati saya, dengan mengatakan: “PASTI saya akan menyangka pemikiran anda datangnya dari syaitan”.. Astagfirullah.. Apakah anda sudah yakin akan suatu kebenaran? sedangkan terhadap diri saya saja anda sudah berbuat keji (Demi Allah, saya tdk marah kpd anda). Demi Allah, tdk pernah terlintas dalam hati saya utk memusuhi anda, apalagi anda adalah seorang muslim.

      7. Saya tdk bicara kosong soal diskusi ini nantinya akan terjebak ke dalam debat dan bs berakibat pada kesia-siaan. Rasulullah sendiri yg mengatakan bahwa debat adalah kesukaan org yahudi. Marilah kita berdiskusi tanpa ada kesombongan dan kedengkian. Tetapi begitu diskusi sudah mengarah kepada debat, mohon maaf saya akan menyudahinya.

      8. Apabila ada kata2 saya yg tdk berkenan di hati anda saya mohon maaf. Wassalam…

      • Tuntas bagi kami pribadi, saat ini dan “mungkin” sementara karena bisa jadi suatu saat kami mendapat tambahan informasi baru. Kami hanya ingin membagi kelegaan ini setalah berlama-lama berada dalam kebingungan pro-kontra imunisasi. Pro-kontra yang membawa-bawa nama syari’at. Apalagi kami sering mendapat pertanyaan karena kami pribadi berlatar belakang pendidikan kedokteran. Pro-kontra yang membawa-bawa nama syari’at inilah yang mengetuk hati kami untuk menelitinya lebih dalam. Karena prinsip seorang muslim adalah apa yang agama syari’atkan mengenai hal ini dan hal itu.

        Sebagai seorang muslim, semua jalan keluar telah diberikan oleh agama islam. Oleh karena itu kami berupaya kembali kepada Allah dan rasul-Nya.

        فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ

        “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya),” [An-Nisa-59]

        Sebelumnya kami ingin menyampaikan bahwa imunisasi dan vaksinasi adalah suatu hal yang berbeda dimana sering terjadi kerancuan.

        -Imunisasi: pemindahan atau transfer antibodi [bahasa awam: daya tahan tubuh] secara pasif. Antibodi diperoleh dari komponen plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu.

        -Vaksinasi: pemberian vaksin [antigen dari virus/bakteri] yang dapat merangsang imunitas [antibodi] dari sistem imun di dalam tubuh. Semacam memberi “infeksi ringan”.

        [Pedoman Imunisasi di Indonesia hal. 7, cetakan ketiga, 2008, penerbit Depkes]

        Pro-kontra imunisasi dan vaksin

        Jika membaca yang pro, kita ada kecendrungan hati mendukung. Kemudian jika membaca yang kontra, bisa berubah lagi. Berikut kami sajikan pendapat dari masing-masing pihak dari informasi yang kami kumpulkan.

        Pendapat yang kontra:

        Vaksin haram karena menggunakan media ginjal kera, babi, aborsi bayi, darah orang yang tertular penyakit infeksi yang notabene pengguna alkohol, obat bius, dan lain-lain. Ini semua haram dipakai secara syari’at.
        Efek samping yang membahayakan karena mengandung mercuri, thimerosal, aluminium, benzetonium klorida, dan zat-zat berbahaya lainnya yg akan memicu autisme, cacat otak, dan lain-lain.
        Lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya, banyak efek sampingnya.
        Kekebalan tubuh sebenarnya sudah ada pada setiap orang. Sekarang tinggal bagaimana menjaganya dan bergaya hidup sehat.
        Konspirasi dan akal-akalan negara barat untuk memperbodoh dan meracuni negara berkembang dan negara muslim dengan menghancurkan generasi muda mereka.
        Bisnis besar di balik program imunisasi bagi mereka yang berkepentingan. Mengambil uang orang-orang muslim.
        Menyingkirkan metode pengobatan dan pencegahan dari negara-negara berkembang dan negara muslim seperti minum madu, minyak zaitun, kurma, dan habbatussauda.
        Adanya ilmuwan yang menentang teori imunisasi dan vaksinasi.
        Adanya beberapa laporan bahwa anak mereka yang tidak di-imunisasi masih tetap sehat, dan justru lebih sehat dari anak yang di-imunisasi.

        Pendapat yang pro:

        Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena telah banyak kasus ibu hamil membawa virus Toksoplasma, Rubella, Hepatitis B yang membahayakan ibu dan janin. Bahkan bisa menyebabkan bayi baru lahir langsung meninggal. Dan bisa dicegah dengan vaksin.
        Vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi berkembang menjadi wabah seperti kolera, difteri, dan polio. Apalagi saat ini berkembang virus flu burung yg telah mewabah. Hal ini menimbulkam keresahan bagi petugas kesahatan yang menangani. Jika tidak ada, mereka tidak akan mau dekat-dekat. Juga meresahkan masyarakat sekitar.
        Walaupun kekebalan tubuh sudah ada, akan tetapi kita hidup di negara berkembang yang notabene standar kesehatan lingkungan masih rendah. Apalagi pola hidup di zaman modern. Belum lagi kita tidak bisa menjaga gaya hidup sehat. Maka untuk antisipasi terpapar penyakit infeksi, perlu dilakukan vaksinasi.
        Efek samping yang membahayakan bisa kita minimalisasi dengan tanggap terhadap kondisi ketika hendak imunisasi dan lebih banyak cari tahu jenis-jenis merk vaksin serta jadwal yang benar sesuai kondisi setiap orang.
        Jangan hanya percaya isu-isu tidak jelas dan tidak ilmiah. Contohnya vaksinasi MMR menyebabkan autis. Padahal hasil penelitian lain yang lebih tersistem dan dengan metodologi yang benar, kasus autis itu ternyata banyak penyebabnya. Penyebab autis itu multifaktor (banyak faktor yang berpengaruh) dan penyebab utamanya masih harus diteliti.
        Jika ini memang konspirasi atau akal-akalan negara barat, mereka pun terjadi pro-kontra juga. Terutama vaksin MMR. Disana juga sempat ribut dan akhirnya diberi kebebasan memilih. Sampai sekarang negara barat juga tetap memberlakukan vaksin sesuai dengan kondisi lingkungan dan masyarakatnya.
        Mengapa beberapa negara barat ada yang tidak lagi menggunakan vaksinasi tertentu atau tidak sama sekali? Karena standar kesehatan mereka sudah lebih tinggi, lingkungan bersih, epidemik (wabah) penyakit infeksi sudah diberantas, kesadaran dan pendidikan hidup sehatnya tinggi. Mereka sudah mengkonsumsi sayuran organik. Bandingkan dengan negara berkembang. Sayuran dan buah penuh dengan pestisida jika tidak bersih dicuci. Makanan dengan zat pengawet, pewarna, pemanis buatan, mie instant, dan lain-lain. Dan perlu diketahui jika kita mau masuk ke beberapa negara maju, kita wajib divaksin dengan vaksin jenis tertentu. Karena mereka juga tidak ingin mendapatkan kiriman penyakit dari negara kita.
        Ada beberapa fatwa halal dan bolehnya imunisasi. Ada juga sanggahan bahwa vaksin halal karena hanya sekedar katalisator dan tidak menjadi bagian vaksinContohnya Fatwa MUI yang menyatakan halal. Dan jika memang benar haram, maka tetap diperbolehkan karena mengingat keadaan darurat, daripada penyakit infeksi mewabah di negara kita. Harus segera dicegah karena sudah banyak yang terjangkit polio, Hepatitis B, dan TBC.

        Terlepas dari itu semua, kami tidak bisa memastikan dan mengklaim 100% pihak mana yang benar dan pihak mana yang salah. Kami hanya ingin membagi kelegaan hati kami berkaitan dengan syari’at. Berikut kami sajikan bagaimana proses dari kebingungan kami menuju sebuah kelegaan karena kami hanya ingin sekedar berbagi.

        Kewajiban taat terhadap pemerintah/waliyul ‘amr

        Hal ini berkaitan dengan program “wajib” pemerintah berkaitan dengan imunisasi -yang kita kenal dengan PPI [Program Pengembangan Imunisasi]- di mana ada lima vaksin yang menjadi imunisasi “wajib”.

        Sudah menjadi aqidah ahlus sunnah wal jamaah bahwa kita wajib mentaati pemerintah. Berikut kami sampaikan dalil-dalil yang ringkas saja.

        Allah Ta’ala berfirman,

        يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

        “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” [An Nisa’: 59]

        Kita wajib taat kepada pemerintah baik dalam hal yang sesuai dengan syari’at maupun yang mubah, misalnya taat terhadap lampu lalu lintas dan aturan di jalan raya. Jika tidak, maka kita berdosa. Bahkan jika pemerintah melakukan sesuatu yang mendzalimi kita, kita harus bersabar. Kita tidak boleh melawan pemerintah dengan melakukan demonstrasi apalagi melakukan kudeta dan pemberontakan karena lebih besar bahayanya dan juga akan menumpahkan darah sesama kaum muslimin.

        Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

        كُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى

        وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ».

        قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ

        قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ

        “Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia.“

        Aku berkata,

        “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”

        Beliau bersabda, ”Dengarlah dan taat kepada pemimpinmu, walaupun mereka memukul punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” [HR. Muslim no. 1847]

        Kita baru diperbolehkan untuk tidak taat jika melihat pemerintah berada pada kekufuran yang nyata, jelas, dan bukan kekufuran yang dicari-cari dan dibuat-buat.

        سمعوا وأطيعوا، إلا أن تروا كفراً بواحاً عندكم عليه من الله برهان

        “Mendengar dan taatlah kalian (kepada pemerintah kalian), kecuali bila kalian melihat kekafiran yang nyata dan kalian memiliki buktinya di hadapan Allah.” [HR. Bukhari dan Muslim]

        Jika ada yang mengatakan bahwa pemerintah sekarang kafir atau bukan negara Islam sehingga tidak perlu taat, maka kami sarankan untuk banyak menelaah kitab-kitab aqidah para ulama. Karena bisa jadi tuduhan itu kembali kepada yang menuduh. Kemudian perlu kita bedakan antara pemerintah yang tidak bisa menjalankan hukum syariat dan masih menganggap baik hukum Islam. Dan di antara bukti negeri tersebut masih muslim adalah masih membebaskan dijalankan syari’at-syari’at yang bersifat jama’i seperti adzan, shalat berjama’ah dan shalat ‘ied.

        Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

        وَمَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللَّهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ

        “Dan barangsiapa yang memanggil seseorang dengan panggilan “kafir” atau “musuh Allah” padahal dia tidak kafir, maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh.” [HR. Bukhari no. 3317, 5698, dan Muslim no. 214.]

        Inilah yang agak mengusik hati kami, yaitu jika kita tidak mengikuti program imunisasi maka akan menyebabkan berdosa, karena pemerintah mengatakan “wajib”.

        Walaupun hal ini bisa dibantah bagi mereka yang kontra, karena bahannya yang haram dan bisa merusak tubuh. Sehingga dalam hal ini pemerintah tidak perlu ditaati. Karena kita dilarang merusak tubuh kita sendiri.

        Allah Ta’ala berfirman,

        وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

        “dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” [Al-Baqarah: 195]

        Sesuai dengan kaidah dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

        لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ

        “Tidak ada kewajiban ta’at dalam rangka bermaksiat (kepada Allah). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (bukan maksiat).” [HR. Bukhari no. 7257]

        Namun, kami berusaha mencari-cari lagi apa yang dimaksud dengan “wajib” oleh pemerintah agar lebih menentramkan dan keluar dari perbedaan pendapat.

        Wajib imunisasi bukan wajib secara mutlak

        Secara ringkas, wallahu a’lam, yang kami dapatkan bahwa pernyataan “wajib” pemerintah di sini bukanlah wajib secara mutlak dalam pelaksanaannya. Sebagaimana wajib, ada yang wajib ‘ain dan wajib kifayah. wajib Karena ada beberapa alasan.

        1. Memang ada UU no. 4 tahun 1894 tentang wabah penyakit menular dan secara tidak langsung imunisasi masuk di sini karena salah satu peran imunisasi adalah memberantas wabah.

        [Bisa dilihat di: : http://medbook.or.id/news/other/170-uu-no-4-tahun-1984 Ancaman bagi yang tidak mendukungnya, bisa dihukum penjara dan denda.]

        Akan tetapi, pemerintah juga masih kurang konsisten dalam menerapkan hukuman ini. Bisa dilihat pernyataan salah satu pemimpin kita.

        “Kita tidak bisa memberikan sanksi hukuman, tetapi kita hanya bisa menghimbau kepada aparat, ibu-ibu, LSM, majelis taklim, ketua RT, dan lurah, agar menggerakkan warganya ke pos-pos imunisasi. Mudah-mudahan Jakarta bebas polio,,”

        [sumber: http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/05/tgl/31/time/115902/idnews/371768/idkanal/10%5D

        Walaupun sumber tersebut tahun 2005, tetapi ini menunjukkan setidaknya pemerintah pernah tidak konsisten.

        2. Belum ada peraturan pemerintah atau undang-undang khusus yang mengatur secara jelas, tegas, dan shorih tentang kewajiban imunisasi, hukuman, serta kejelasan penerapan hukuman.

        3. Kalaupun mewajibkan lima imunisasi termasuk polio, maka bagaimana dengan daerah yang terpencil, daerah yang tidak mendapatkan pasokan imunisasi seperti beberapa daerah di Papua? Apakah mereka dipenjara semua? Atau didenda semua? Haruskah mereka mencari-cari ke daerah yang ada imunisasi dan vaksin?

        Bagaimana dengan yang tidak mampu membayar imunisasi? Karena pemerintah belum menggratiskan secara menyeluruh imunisasi. Walaupun ada yang murah, tetapi tetap saja ada penduduk yang untuk makan sesuap nasi saja sulit. Apakah orang miskin-papa seperti mereka harus dipenjara atau didenda karena tidak imunisasi?

        4. Sampai sekarang, wallahu a’lam, kami belum pernah mendengar ada kasus orang yang dihukum penjara atau denda hanya karena anaknya belum atau tidak diimunisasi.

        5. Cukup banyak mereka yang kontra imunisasi dan vaksin baik individu, LSM, atau organisai tertentu mengeluarkan pendapat menolak imunisasi padahal ini sangat bertentangan dengan pemerintah. Bahkan mereka menghimbau bahkan memprovokasi agar tidak melakukan imunisasi. Tetapi, wallahu a’lam, kami tidak melihat tindak tegas pemerintah terhadap mereka.

        Atau kita bisa menganalogikan dengan program “WAJIB belajar sembilan tahun”. Maka semua orang tahu bahwa “wajib “ di sini tidak bermakna wajib secara mutlak.

        Maka kesimpulan yang kami ambil:

        Imunisasi dan vaksin mubah, silahkan jika ingin melakukan imunisasi jika sesuai dengan keyakinan. Silahkan juga jika menolak imunisasi sesuai dengan keyakinan dan hal ini tidak berdosa secara syari’at. Silahkan sesuai keyakinan masing-masing. Yang terpenting kita jangan berpecah-belah hanya karena permasalahan ini dan saling menyalahkan.

        Berikut kami sajikan fatwa tentang bolehnya imunisasi dan vaksin serta menunjukkan bahwa semacam imunisasi sudah ada dalam syari’at. Atau yang dikenal sekarang dengan imunisasi syari’at.

        Ketika Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya tentang hal ini,

        ما هو الحكم في التداوي قبل وقوع الداء كالتطعيم؟

        “Apakah hukum berobat dengan imunisasi sebelum tertimpa musibah?”

        Beliau menjawab,

        لا بأس بالتداوي إذا خشي وقوع الداء لوجود وباء أو أسباب أخرى يخشى

        من وقوع الداء بسببها فلا بأس بتعاطي الدواء لدفع البلاء الذي يخشى منه

        لقول النبي صلى الله عليه وسلم في الحديث الصحيح:

        «من تصبح بسبع تمرات من تمر المدينة لم يضره سحر ولا سم (1) »

        وهذا من باب دفع البلاء قبل وقوعه فهكذا إذا خشي من مرض وطعم ضد الوباء الواقع في البلد

        أو في أي مكان لا بأس بذلك من باب الدفاع، كما يعالج المرض النازل، يعالج بالدواء المرض الذي يخشى منه.

        “La ba’sa (tidak masalah) berobat dengan cara seperti itu jika dikhawatirkan tertimpa penyakit karena adanya wabah atau sebab-sebab lainnya. Dan tidak masalah menggunakan obat untuk menolak atau menghindari wabah yang dikhawatirkan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits shahih (yang artinya),“Barangsiapa makan tujuh butir kurma Madinah pada pagi hari, ia tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun”

        Ini termasuk tindakan menghindari penyakit sebelum terjadi. Demikian juga jika dikhawatirkan timbulnya suatu penyakit dan dilakukan immunisasi untuk melawan penyakit yang muncul di suatu tempat atau di mana saja, maka hal itu tidak masalah, karena hal itu termasuk tindakan pencegahan. Sebagaimana penyakit yang datang diobati, demikian juga penyakit yang dikhawatirkan kemunculannya.

        [sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/238%5D

        Majelis Ulama Eropa untuk Fatwa dan Penelitian telah memberikan jawaban untuk masalah vaksin yang digunakan dalam vaksinasi anak terhadap polio. Dalam masalah tersebut, Majelis Ulama Eropa memutuskan dua hal:

        Pertama:

        Penggunaan obat semacam itu ada manfaatnya dari segi medis. Obat semacam itu dapat melindungi anak dan mencegah mereka dari kelumpuhan dengan izin Allah. Dan obat semacam ini (dari enzim babi) belum ada gantinya hingga saat ini. Dengan menimbang hal ini, maka penggunaan obat semacam itu dalam rangka berobat dan pencegahan dibolehkan. Hal ini dengan alasan karena mencegah bahaya (penyakit) yang lebih parah jika tidak mengkonsumsinya. Dalam bab fikih, masalah ini ada sisi kelonggaran yaitu tidak mengapa menggunakan yang najis (jika memang cairan tersebut dinilai najis). Namun sebenarnya cairan najis tersebut telah mengalami istihlak (melebur) karena bercampur dengan zat suci yang berjumlah banyak. Begitu pula masalah ini masuk dalam hal darurat dan begitu primer yang dibutuhkan untuk menghilangkan bahaya. Dan di antara tujuan syari’at adalah menggapai maslahat dan manfaat serta menghilangkan mafsadat dan bahaya.

        Kedua:

        Majelis merekomendasikan pada para imam dan pejabat yang berwenang hendaklah posisi mereka tidak bersikap keras dalam perkara ijtihadiyah ini yang nampak ada maslahat bagi anak-anak kaum muslimin selama tidak bertentangan dengan dalil yang definitif (qoth’i). [Disarikan dari http://www.islamfeqh.com/Forums.aspx?g=posts&t=203%5D

        Perlu diketahui juga bahwa di Saudi Arabia sendiri untuk pendaftaran haji melalui hamlah (travel) diwajibkan bagi setiap penduduk asli maupun pendatang untuk memenuhi syarat tath’im (vaksinasi) karena banyaknya wabah yang tersebar saat haji nantinya. Syarat inilah yang harus dipenuhi sebelum calon haji dari Saudi mendapatkan tashrih atau izin berhaji yang keluar lima tahun sekali.

        Jangan meyebarluaskan penolakan imunisasi

        Merupakan tindakan yang kurang bijak bagi mereka yang menolak imunisasi, menyebarkan keyakinan mereka secara luas di media-media, memprovokasi agar menolak keras imunisasi dan vaksin, bahkan menjelek-jelekkan pemerintah. Sehingga membuat keresahan dimasyarakat. Karena bertentangan dengan pemerintah yang membuat dan mendukung program imunisasi.

        Hendaknya ia menerapkan penolakan secara sembunyi-sembunyi. Sebagaimana kasus jika seseorang melihat hilal Ramadhan dengan jelas dan sangat yakin, kemudian persaksiannya ditolak oleh pemerintah. Pemerintah belum mengumumkan besok puasa, maka hendaknya ia puasa sembunyi-sembunyi besok harinya dan jangan membuat keresahan di masyarakat dengan mengumumkan dan menyebarluaskan persaksiannya akan hilal, padahal sudah ditolak oleh pemerintah. Karena hal ini akan membuat perpecahan dan keresahan di masyarakat.

        Islam mengajarkan kita agar tidak langsung menyebarluaskan setiap berita atau isu ke masyarakat secara umum. Hendaklah kita jangan mudah termakan berita yang kurang jelas atau isu murahan kemudian ikut-kutan menyebarkannya padahal ilmu kita terbatas mengenai hal tersebut. Hendaklah kita menyerahkan kepada kepada ahli dan tokoh yang berwenang untuk menindak lanjuti, meneliti, mengkaji, dan menelaah berita atau isu tersebut. Kemudian merekalah yang lebih mengetahui dan mempertimbangkan apakah berita ini perlu diekspos atau disembunyikan.

        Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
        وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

        “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).” [An-Nisa: 83]

        Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’diy rahimahullah menafsirkanayat ini,

        هذا تأديب من الله لعباده عن فعلهم هذا غير اللائق.

        وأنه ينبغي لهم إذا جاءهم أمر من الأمور المهمة والمصالح العامة ما يتعلق بالأمن وسرور المؤمنين،

        أو بالخوف الذي فيه مصيبة عليهم أن يتثبتوا ولا يستعجلوا بإشاعة ذلك الخبر،

        بل يردونه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم، أهلِ الرأي والعلم والنصح والعقل والرزانة،

        الذين يعرفون الأمور ويعرفون المصالح وضدها. فإن رأوا في إذاعته مصلحة

        ونشاطا للمؤمنين وسرورا لهم وتحرزا من أعدائهم فعلوا ذلك.

        وإن رأوا أنه ليس فيه مصلحة أو فيه مصلحة ولكن مضرته تزيد على مصلحته، لم يذيعوه

        “Ini adalah pengajaran dari Allah kepada Hamba-Nya bahwa perbuatan mereka [menyebarkan berita tidak jelas] tidak selayaknya dilakukan. Selayaknya jika datang kepada mereka suatu perkara yang penting, perkara kemaslahatan umum yang berkaitan dengan keamanan dan ketenangan kaum mukminin, atau berkaitan dengan ketakutan akan musibah pada mereka, agar mencari kepastian dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Bahkan mengembalikan perkara tersebut kepada Rasulullah dan [pemerintah] yang berwenang mengurusi perkara tersebut yaitu cendikiawan, ilmuwan, peneliti, penasehat, dan pembuat kebijaksanan. Merekalah yang mengetahui berbagai perkara dan mengetahui kemaslahatan dan kebalikannya. Jika mereka melihat bahwa dengan menyebarkannya ada kemaslahatan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi kaum mukminin serta menjaga dari musuh, maka mereka akan menyebarkannya Dan jika mereka melihat tidak ada kemaslahatan [menyebarkannya] atau ada kemaslahatan tetapi madharatnya lebih besar, maka mereka tidak menyebarkannya. [Taisir Karimir Rahman hal. 170, Daru Ibnu Hazm, Beirut, cetakan pertama, 1424 H]

        Sebaiknya kita menyaring dulu berita yang sampai kepada kita dan tidak semua berita yang kita dapat kemudian kita sampaikan semuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

        كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

        “Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar.” [HR. Muslim]

        Demikianlah semoga kelegaan ini bisa juga membuat kaum muslimin yang juga sebelumnya berada di dalam kebingungan juga bisa menjadi lega.

        Kami sangat berharap adanya masukan, kritik dan saran kepada kami mengenai hal ini. Jika ada informasi yang tegas dari pemerintah tentang wajibnya imunisasi secara mutlak, kami mohon diberitahukan.

        Pendapat kami pribadi mengenai imunisasi dan vaksin

        Hati kami merasa lebih tentram dengan condong ke arah pihak yang pro. Wallahu ‘alam. Kami memang memiliki latar belakang pendidikan kedokteran, sehingga mungkin ada yang mengira kami terpengaruh oleh ilmu kami sehingga mendukung imunisasi dan vaksinasi. Akan tetapi, justru karena kami memiliki latar belakang tersebut, kami bisa menelaah lebih dalam lagi dan mencari fakta-fakta yang kami rasa lebih menentramkan hati kami. Berikut kami berusaha menjabarkannya dan menjawab apa yang menjadi alasan mereka menolak imunisasi.

        Vaksin haram?

        Ini yang cukup meresahkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia adalah muslim. Namun mari kita kaji, kita ambil contoh vaksin polio atau vaksin meningitis yang produksinya menggunakan enzim tripsin dari serum babi. Belakangan ini menjadi buah bibir karena cukup meresahkan jama’ah haji yang diwajibkan pemerintah Arab Saudi vaksin, karena mereka tidak ingin terkena atau ada yang membawa penyakit tersebut ke jama’ah haji di Mekkah.

        Banyak penjelasan dari berbagai pihak, salah satunya dari Drs. Iskandar, Apt., MM, -Direktur Perencanaan dan pengembangan PT. Bio Farma (salah satu perusahaan pembuat vaksin di Indonesia)- yang mengatakan bahwa enzim tripsin babi masih digunakan dalam pembuatan vaksin, khususnya vaksin polio (IPV). Beliau mengatakan,

        “Air PAM dibuat dari air sungai yang mengandung berbagai macam kotoran dan najis, namun menjadi bersih dan halal stetalh diproses”. Beliau juga mengatakan, “Dalam proses pembuatan vaksin, enzim tripsin babi hanya dipakai sebagai enzim proteolitik [enzim yang digunakan sebagai katalisator pemisah sel/protein]. Pada hasil akhirnya [vaksin], enzim tripsin yang merupakan unsur turunan dari pankreas babi ini tidak terdeteksi lagi. Enzim ini akan mengalami proses pencucian, pemurnian dan penyaringan.” [sumber: http://www.scribd.com/doc/62963410/WHO-Batasi-Penggunaan-Babi-Untuk-Pembuatan-Vaksin%5D

        Jika ini benar, maka tidak bisa kita katakan bahwa vaksin ini haram, karena minimal bisa kita kiaskan dengan binatang jallalah, yaitu binatang yang biasa memakan barang-barang najis. Binatang ini bercampur dengan najis yang haram dimakan, sehingga perlu dikarantina kemudian diberi makanan yang suci dalam beberapa hari agar halal dikonsumsi. Sebagian ulama berpendapat minimal tiga hari dan ada juga yang berpendapat sampai aroma, rasa dan warna najisnya hilang.

        Imam Abdurrazaq As-Shan’ani rahimahullah meriwayatkan,

        عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَحْبِسُ الدَّجَاجَةَ ثَلَاثَةً إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ بَيْضَهَا

        “Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwasanya beliau mengurung [mengkarantina] ayam yang biasa makan barang najis selama tiga hari jika beliau ingin memakan telurnya.” [Mushannaf Abdurrazaq no. 8717]

        Kalau saja binatang yang jelas-jelas bersatu langsung dengan najis -karena makanannya kelak akan menjadi darah dan daging- saja bisa dimakan, maka jika hanya sebagai katalisator sebagaimana penjelasan di atas serta tidak dimakan, lebih layak lagi untuk dipergunakan atau minimal sama.

        Perubahan benda najis atau haram menjadi suci

        Kemudian ada istilah [استحالة] “istihalah” yaitu perubahan benda najis atau haram menjadi benda yang suci yang telah berubah sifat dan namanya. Contohnya adalah jika kulit bangkai yang najis dan haram disamak, maka bisa menjadi suci atau jika khamr menjadi cuka -misalnya dengan penyulingan- maka menjadi suci. Pada enzim babi vaksin tersebut telah berubah nama dan sifatnya atau bahkan hanya sebagai katalisator pemisah, maka yang menjadi patokan adalah sifat benda tersebut sekarang.

        Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan masalah istihalah,

        وَاَللَّهُ – تَعَالَى – يُخْرِجُ الطَّيِّبَ مِنْ الْخَبِيثِ وَالْخَبِيثَ مِنْ الطَّيِّبِ،

        وَلَا عِبْرَةَ بِالْأَصْلِ، بَلْ بِوَصْفِ الشَّيْءِ فِي نَفْسِهِ، وَمِنْ الْمُمْتَنِعِ بَقَاءُ حُكْمِ الْخُبْثِ وَقَدْ زَالَ اسْمُهُ وَوَصْفُهُ،

        “Dan Allah Ta’ala mengeluarkan benda yang suci dari benda yang najis dan mengeluarkan benda yang najis dari benda yang suci. Patokan bukan pada benda asalnya, tetapi pada sifatnya yang terkandung pada benda tersebut [saat itu]. Dan tidak boleh menetapkan hukum najis jika telah hilang sifat dan berganti namanya.” [I’lamul muwaqqin ‘an rabbil ‘alamin 1/298, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Beirut, Cetakan pertama, 1411 H, Asy-Syamilah]

        Percampuran benda najis atau haram dengan benda suci

        Kemudian juga ada istilah [استحلاك] “istihlak” yaitu bercampurnya benda najis atau haram pada benda yang suci sehingga mengalahkan sifat najisnya , baik rasa, warna, dan baunya. Misalnya hanya beberapa tetes khamr pada air yang sangat banyak. Maka tidak membuat haram air tersebut.

        Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

        إِنَّ اَلْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ

        “Air itu suci, tidak ada yang menajiskannya sesuatu pun.” [Bulughul Maram, Bab miyah no.2, dari Abu Sa’id Al-Khudriy]

        كَانَ اَلْمَاءَ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلْ اَلْخَبَثَ – وَفِي لَفْظٍ: – لَمْ يَنْجُسْ

        “Jika air mencapai dua qullah tidak mengandung najis”, di riwayat lain, “tidak najis” [Bulughul Maram, Bab miyah no.5, dari Abdullah bin Umar]

        Maka enzim babi vaksin yang hanya sekedar katalisator yang sudah hilang melalui proses pencucian, pemurnian, dan penyulingan sudah minimal terkalahkan sifatnya.

        Jika kita memilih vaksin adalah haram

        Berdasarkan fatwa MUI bahwa vaksin haram tetapi boleh digunakan jika darurat. Bisa dilihat di berbagai sumber salah satunya cuplikan wawancara antara Hidayatullah dan KH. Ma’ruf Amin selaku Ketua Komisi Fatwa MUI [halaman 23], sumber:

        Wawancara Dengan MUI: VAKSIN HARAM TAPI BOLEH KARENA DARURAT

        Berobat dengan yang haram

        Jika kita masih berkeyakinan bahwa vaksin haram, mari kita kaji lebih lanjut. Bahwa ada kaidah fiqhiyah,

        الضرورة تبيح المحظورات

        “Darurat itu membolehkan suatu yang dilarang”

        Kaidah ini dengan syarat:

        Tidak ada pengganti lainnya yang mubah.
        Digunakan sekadar mencukupi saja untuk memenuhi kebutuhan.

        Inilah landasan yang digunakan MUI, jika kita kaji sesuai dengan syarat:

        1. Saat itu belum ada pengganti vaksin lainnya

        Adapun yang berdalil bahwa bisa diganti dengan jamu, habbatussauda, atau madu [bukan berarti kami merendahkan pengobatan nabi dan tradisional], maka kita jawab bahwa itu adalah pengobatan yang bersifat umum dan tidak spesifik. Sebagaimana jika kita mengobati virus tertentu, maka secara teori bisa sembuh dengan meningkatkan daya tahan tubuh, akan tetapi bisa sangat lama dan banyak faktor, bisa saja dia mati sebelum daya tahan tubuh meningkat. Apalagi untuk jamaah haji, syarat satu-satunya adalah vaksin.

        2. Enzim babi pada vaksin hanya sebagai katalisator, sekedar penggunaannya saja.

        Jika ada yang berdalil dengan,

        إن الله خلق الداء والدواء، فتداووا، ولا تتداووا بحرام

        ”Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.” [HR. Thabrani. Dinilai hasan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 1633]

        Maka, pendapat terkuat bahwa pada pada asalnya tidak boleh berobat dengan benda-benda haram kecuali dalam kondisi darurat, dengan syarat:

        Penyakit tersebut adalah penyakit yang harus diobati.
        Benar-benar yakin bahwa obat ini sangat bermanfaat pada penyakit tersebut.
        Tidak ada pengganti lainnya yang mubah.

        Berlandaskan pada kaidah fiqhiyah,

        إذا تعارض ضرران دفع أخفهما.

        ”Jika ada dua mudharat (bahaya) saling berhadapan maka diambil yang paling ringan.“

        Dan Maha Benar Allah yang memang menciptakan penyakit namun pasti ada obatnya. Kalau tidak ada obatnya sekarang, maka hanya karena manusia belum menemukannya. Terbukti baru-baru ini telah ditemukan vaksin meningitis yang halal, dan MUI mengakuinya.

        Bisa dilihat pernyataan berikut,

        “Majelis Ulama Indonesia menerbitkan sertifikat halal untuk vaksin meningitis produksi Novartis Vaccines and Diagnostics Srl dari Italia dan Zhejiang Tianyuan Bio-Pharmaceutical asal China. Dengan terbitnya sertifikat halal, fatwa yang membolehkan penggunaan vaksin meningitis terpapar zat mengandung unsur babi karena belum ada vaksin yang halal menjadi tak berlaku lagi.”

        ”Titik kritis keharaman vaksin ini terletak pada media pertumbuhannya yang kemungkinan bersentuhan dengan bahan yang berasal dari babi atau yang terkontaminasi dengan produk yang tercemar dengan najis babi,” kata Ketua MUI KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Selasa (20/7).

        Sumber: http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/21/03395385/Tersedia.Vaksin.Meningitis.Halal

        Semoga kelak akan ditemukan vaksin lain yang halal misalnya vaksin polio, sebagaimana usaha WHO juga mengupayakan hal tersebut. WHO yang dituduh sebagai antek-antek negara barat dan Yahudi, padahal tuduhan ini tanpa bukti dan hanya berdasar paranoid terhadap dunia barat. Berikut penyataannya,

        “Menurut Neni [peneliti senior PT. Bio Farma], risiko penggunaan unsur binatang dalam pembuatan vaksin sebenarnya tidak hanya menyangut halal atau haram. Bagi negara non-muslim sekalipun, penggunaan unsur binatang mulai dibatasi karena berisiko memicu transmisi penyakit dari binatang ke manusia”.

        “WHO mulai membatasi, karena ada risiko transmisi dan itu sangat berbahaya. Misalnya penggunaan serum sapi bisa menularkan madcow (sapi gila),” ungkap Neni dalam jumpa pers Forum Riset Vaksin Nasional 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011)

        [sumber: http://www.scribd.com/doc/62963410/WHO-Batasi-Penggunaan-Babi-Untuk-Pembuatan-Vaksin%5D

        Fatwa MUI pun tidak selamat, tetap saja dituduh ada konspirasi di balik itu. Maka kami tanyakan kepada mereka,

        “Apakah mereka bisa memberikan solusi, bagaimana supaya jama’ah haji Indonesia bisa naik haji, karena pemerintah Saudi mempersyaratkan harus vaksin meningitis jika ingin berhaji. Hendaklah kita berjiwa besar, jangan hanya bisa mengomentari dan mengkritik tetapi tidak bisa memberikan jalan keluar.”

        Agama Islam adalah agama yang mudah dan tidak kaku, Allah tidak menghendaki kesulitan kepada hambanya. Allah Ta’ala berfirman,\

        وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

        “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” [Al-Hajj: 78]

        Jika masih saja tidak boleh dan haram bagaimanapun juga kondisinya

        Jika masih berkeyakinan bahwa vaksin itu omong kosong, haram dan tidak berguna, maka ketahuilah, vaksin inilah yang memberikan kekuatan psikologis kepada kami para tenaga kesehatan untuk bisa menolong dan mengobati masyarakat umum. Jika kami -tenaga kesehatan- tidak melakukan vaksinasi hepatitis B, seandainya [MAT6] mereka yang kontra vaksinasi terkena hepatitis B dan perlu disuntik atau dioperasi, maka saya atau pun tenaga medis lainnya akan berpikir dua kali untuk melakukan operasi jika mereka belum divaksin hepatitis B. Maka [MAT7] hati kami akan gusar dalam menjalankan tugas kami, kita tidak tahu jika ada pasien yang luka, berdarah, lalu kita bersihkan lukanya, kemudian ternyata diketahui bahwa dia berpenyakis hepatitis B. Karena keyakinan sudah divaksinasi hepatitis B, maka hal itu membuat kami bisa menjalaninya.

        Begitu juga jika istri mereka hendak melahirkan dan terkena hepatitis B, bidan yang membantu mereka akan berpikir dua kali untuk membantu persalinan jika dia belum vaksin hepatitis B. Karena hepatitis B termasuk penyakit kronis dengan prognosis buruk, belum ditemukan dengan pasti obatnya.

        Benarkah konspirasi dan akal-akalan Barat dan Yahudi?

        Untuk memastikan hal ini perlu penelitian dan fakta yang jelas, dan sampai sekarang belum ada bukti yang kuat mengenai hal ini. Walapun mereka kafir tetapi Islam mengajarkan tidak boleh dzalim tehadap mereka, dengan menuduh tanpa bukti dan berdasar paranoid selama ini. Begitu juga WHO sebagai antek-anteknya.

        Malah yang ada adalah bukti-bukti bahwa tidak ada konspirasi dalam hal ini, berikut kami bawakan beberapa di antaranya:

        1. Pro-kontra imunisasi dan vaksin tidak hanya berada di Negara Islam dan Negara berkembang saja, tetapi dinegara-negara barat dan Negara non-Islam lainnya seperti di Filipina dan Australia

        Sumber: http://www.metrotvnews.com/ekonomi/news/2011/07/28/59298/Kelompok-Antivaksin-tak-Hanya-Ada-di-Indonesia

        Pro-kontra imunisasi sudah ada sejak Pasteur mengenalkan imunisasi rabies, sampai keputusan imunisasi demam tifoid semasa perang Boer. Demikian juga penentang imunisasi cacar di Inggris sampai membawanya di parlemen Inggris. Para Ibu di Jepang dan Inggris menolak imunisasi DPT karena menyebabkan reaksi panas (demam). [Pedoman Imunisasi di Indonesia hal. 361]

        2. Amerika melakukan imunisasi bagi pasukan perang mereka. Ini menjawab tuduhan bahwa imuniasi hanya untuk membodohi Negara muslim dan sudah tidak populer di Negara barat, bahkan mereka mengeluarkan jurnal penelitian resmi untuk meyakinkan dan menjawab pihak kontra imunisasi. Salah satunya adalah jurnal berjudul, “Immunization to Protect the US Armed Forces: Heritage, Current Practice, and Prospects” Sangat lucu jika mereka mau bunuh diri dengan melemahkan dan membodohi pasukan perang mereka dengan imunisasi.

        Jurnal tersebut bisa di akses di: http://epirev.oxfordjournals.org/content/28/1/3.full .

        3. WHO juga sedang meneliti pengembangan imunisasi tanpa menggunakan unsur binatang sebagaimana kita jelaskan sebelumnya.

        Uang di balik imunisasi?

        Jika memang ada bisnis uang orang-orang Yahudi di balik imunisasi, maka ini perlu ditinjau lagi, karena Indonesia sudah memproduksinya sendiri, misalnya PT. Bio Farma. Jika memang mereka ingin memeras negara muslim, mengapa mereka tidak monopoli saja, tidak memberikan teknologinya kepada siapa pun.

        Imunisasi tidak menjamin 100%

        Tidak ada yang obat yang bisa menjamin 100% kesembuhan dan menjamin 100% pencegahan. Semua tergantung banyak faktor, salah satunya adalah daya tahan tubuh kita. Begitu juga dengan imunisasi, sehingga beberapa orang mempertanyakan imunisasi hanya karena beberapa kasus penyakit campak, padahal penderita sudah diimunisasi campak.

        Semua obat pasti ada efek sampingnya

        Bahkan madu, habbatussauda, dan bekam juga ada efek sampingnya, hanya saja kita bisa menghilangkan atau meminimalkannya jika sesuai aturan. Begitu juga dengan imunisasi yang dikenal dengan istilah KIPI [Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi]. Misalnya, sedikit demam, dan ini semua sudah dijelaskan dan ada penanganannya.

        Anak yang tidak imunisasi lebih sehat?

        Ada pengakuan bahwa anaknya yang tidak diimunisasi lebih sehat dan pintar dari yang diimunisasi. Maka kita jawab, bisa jadi itu karena faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan imunisasi, dan perlu dibuktikan. Banyak orang-orang miskin dan kumuh anaknya lebih sehat dan lebih pintar dibandingkan mereka yang kaya dan pola hidupnya sehat. Apakah kita akan mengatakan, jadi orang miskin saja supaya lebih sehat? Kita tahu sebagian besar anak Indonesia diimunisasi dan lihatlah mereka semuanya banyak yang pintar-pintar dan menjuarai berbagai olimpiade tingkat internasional. Apakah kita kemudian akan mengatakan, ikut imunisasi saja supaya bisa menjuarai olimpiade tingkat internasional? Sehingga, jangan karena satu dua kasus, kemudian kita menyamakannya pada semua kasus.

        Penelitian tentang kegagalan imunisasi dan vaksin yang setengah-setengah

        Umumnya penelitian-penelitian ini adalah penelitian tahun lama yang kurang bisa dipercaya, mereka belum memahami benar teori imunologi yang terus berkembang. Kemudian tahun 2000-an muncul kembali yaitu peneliti Wakefield dan Montgomerry yang mengajukan laporan penelitian adanya hubungan vaksin MMR dengan autism pada anak. Ternyata penelitian ini tidak menggunakan paradigm epidemiologik, tetapi paradigma imunologi atau biomolekuler yang belum memberikan bukti shahih. Bukti juga masih sepotong-potong. Baik pengadilan London maupun redaksi majalah yang memuat tulisan ini akhirnya menyesal dan menyatakan bukti yang diajukan lemah dan kabur. [Pedoman Imunisasi di Indonesia hal 366-367]

        Keberhasilan vaksin memusnahkan cacar [smallpox] di bumi

        Bukan cacar air [varicella] yang kami maksud, tetapi cacar smallpox. Yang sebelumnya mewabah di berbagai negara dan sekarang hampir semua negara menyatakan negaranya sudah tidak ada lagi penyakit ini.

        “Following their jubilant announcement in 1980 that smallpox had finally been eradicated from the world, the World Health Organization lobbied for the numbers of laboratories holding samples of the virus to be reduced. In 1984 it was agreed that smallpox be kept in only two WHO approved laboratories, in Russia and America”

        “Setelah pengumuman gembira mereka pada tahun 1980 bahwa cacar akhirnya telah diberantas dari bumi, WHO melobi agar jumlah laboratorium yang memegang sampel virus bisa dikurangi. Pada tahun 1984, disepakati bahwa (virus) cacar hanya disimpan di dua laboratorium yang disetujui WHO, yaitu di Rusia dan Amerika.”

        Sumber: http://www.bbc.co.uk/history/british/empire_seapower/smallpox_01.shtml

        Lihat bagaimana dua negara adidaya saat itu yang saling berperang berusaha mendapatkan ilmu ini dengan menyimpan bibit penyakit tersebut. Jika ini hanya main-main dan bohong belaka, mengapa harus diperebutkan oleh banyak negara dan akhirnya dibatasi dua Negara saja. Lihat juga karena vaksinlah yang menyelamatkan dunia dari wabah saat itu, dengan izin Allah Ta’ala.

        Dukung Imunisasi Polio Pemerintah

        Kita tidak boleh memaksa, kita hanya bisa mengarahkan. Sama dengan wabah cacar, maka polio juga menjadi sasaran pemusnahan di muka bumi. Oleh karena itu, semua orang harus ikut serta sehingga virus polio bisa musnah di muka bumi ini. Jika ada beberapa orang saja yang masih membawa virus ini kemudian menyebar, maka program ini akan gagal. Di Indonesia pemerintah mencanangkannya dengan “Indonesia Bebas Polio”. Mengingat penyakit in sangat berbahaya dengan kemunculan gejala yang cepat.

        Mungkin kita harus belajar dari kasus yang terjadi di Belanda. Di sana, ada daerah-daerah yang karena faktor religius, mereka menolak untuk divaksin, biasa disebut “Bible Belt”, mereka tersebar di beberapa daerah di Belanda. Akibatnya, terjadi outbreak (wabah) virus Measles antara tahun 1999-2000 dengan lebih dari 3000 kasus virus Measles dan setelah diteliti ternyata terjadi di daerah-daerah yang didominasi oleh orang-orang Bible Belt. Padahal kita tahu, sejak vaksin Measles berhasil ditemukan tahun 1965-an [sekarang vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)], kasus Measles sudah hampir tidak ada lagi.

        Maka ini menjadi pelajaran bagi kita, ketika daya tahan tubuh kita tidak memiliki pertahanan tubuh spesifik untuk virus tertentu, bisa jadi kita terjangkit virus tersebut dan menularkannya kepada orang lain bahkan bisa jadi menjadi wabah. Karena bisa jadi, untuk membangkitkan daya tahan spesifik terhadap serangan virus tertentu yang berbahaya, sistem imunitas kita kalah cepat dengan serangan virusnya, sehingga bisa barakibat fatal. Dan inilah yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi. Itulah mengapa pemerintah sangat ingin agar imunisasi bisa mencakup hampir 100% anak, agar setiap orang mempunyai daya tahan tubuh spesifik terhadap virus tersebut. [dua paragraf di atas adalah tambahan dari editor dr. Muhammad Saifudin Hakim, Jazahumullahu khair atas tambahan ilmunya]

        Keberhasilan teori dimana teori tersebut menjadi dasar teori imunisasi

        Imunisasi dibangun di atas teori sistem imunitas (sistem pertahanan tubuh) dengan istilah-itilah yang mungkin pernah didengar seperti antibodi, immunoglubulin, sel-B, sel-T, antigen, dan lain-lain. Teori inilah yang melandasi ilmu kedokteran barat yang saat ini digunakan oleh sebagian besar masyarakat dunia. Dan sudah terbukti.

        Bagaimanakah sebuah obat penekan sistem imunitas bekerja seperti kortikosteroid, bagaimana obat-obat yang mampu meningkatkan sistem imun. Bahkan habbatussauda pun diteliti dan sudah ada jurnal kedoktean resmi yang menyatakan bahwa habbatussauda dapat meningkatkan sistem imun. Semua dibangun di atas teori ini. Dan masih banyak lagi, misalnya vaksin bisa ular. Bagaimana seorang yang digigit ular berbisa kemudian bisa selamat dengan perantaraan vaksin ini. Vaksin tetanus, rabies, dan lain-lainnya

        Demikian yang dapat kami jabarkan, kami tidak memaksa harus mendukung imunisasi. Tetapi silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Yang terpenting adalah kami telah menyampaikan cara menyikapi pro dan kontra imunisasi. Kami juga tetap berkeyakinan bahwa pengobatan nabawi adalah yang terbaik, seperti madu, habbatussauda, dan lain-lain. Sehingga jangan ditinggalkan hanya karena sudah diimunisasi.

        Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin. Kami terbuka untuk berdiskusi karena belum tentu kami yang benar. Kebenaran hanya milik Allah Ta’ala semata.

        Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

        Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid

        22 Syawwal 1432 H, Bertepatan 21 September 2011

        Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

        Semoga Allah meluruskan niat kami dalam menulis.

        Artikel http://muslimafiyah.com

        Muraja’ah:

        1. Ustadz Aris Munandar, SS. MA.

        Guru agama kami, kami banyak mengambil ilmu agama dari beliau

        2. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, ST.

        Senior dan guru bahasa Arab kami, sering membimbing dan menyemangati kami dalam menuntut ilmu agama, beliau adalah mahasiswa Jami’ah Malik Su’ud Riyadh KSA (Master of Chemical Engineering), rutin mengikuti kajian harian Syaikh Sholeh Al Fauzan dan kajian pekanan Syaikh Sa’ad Asy Syatsri.

        Editor medis: dr. Muhammad Saifudin Hakim

        seorang penulis buku, dosen di Fak. Kedokteran UGM, kakak tingkat kami di Fakultas Kedokteran UGM

        sedang menempuh S2 Research Master of Infection and Immunity

        di Erasmus University Medical Centre Rotterdam, Netherlands

        Semoga Allah menjaganya di sana dan pulang ke Indonesia dengan Ilmu yang dibawa.

  43. Baik, saya jawab lagi:
    1. SAYA TIDAK MENGHALANGI ANDA MEMPROMOSIKAN PENGOBATAN ALA RASULLULAH, SILAHKAN, SAYA MALAH MENDUKUNG KARENA SAYA JUGA MENGKONSUMSINYA. Yang saya ingin tegaskan adalah IMUNISASI TIDAK BERTENTANGAN DENGAN THIBBUN NABAWI. Pemberian ASI pun merupakan salah satu bentuk dari imunisasi yang bersifat pasif.
    Maaf, anda tidak menyebutkan secara tersurat, tapi anda bilang saya malah membela Rockefeller, itu sama saja dengan menyebut saya antek Yahudi.
    2. Silahkan anda ajukan artikel ilmiah yang membahas tentang efek samping vaksin, yang mendukung pernyataan anda. Cari artikel dengan peneliti atau pengarang yang sesuai dibidangnya (imunologi, bakteriologi-virologi, dan bidang medis lain yang terkait). Gunakan artikel/jurnal ilmiah yang valid, penting, dan dapat digunakan. Berasal dari terbitan jurnal terkenal melalui peer review, bukan dari kutipan atau lisan, bukan dari halaman situs lain yg serupa dengan situs ini. Buktikan kalau omongan beliau-beliau itu benar. KALAU TIDAK ADA BUKTI VALID, BUKANKAH BERARTI ITU MENYESATKAN. MASA ORANG YANG MENINGGAL TAHUN 1997 BISA MENGELUARKAN KOMENTAR TAHUN 2003? Bila ada satu saja artikel seperti yang disebutkan diatas, saya akan meminta maaf secara terbuka, shalat taubat, dan memberi makan fakir miskin sebanyak 60 orang.
    3. Para ulama MUI juga se-akidah dengan kita, tapi apakah anda boleh dengan bebas mengatakan mereka itu bodoh? Dalam agama kita, bila menuduh seseorang tanpa bukti itu apa namanya?
    4. Saya membahas masalah ini dengan anda karena yakin saya benar, bahwa imunisasi itu baik, imunisasi itu membuat anak kebal dan sehat, imunisasi itu cenderung aman, dan saat ini IMUNISASI YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA SUDAH HALAL. Saya mendapatkan pendidikan yang cukup mengenai hal ini. Bila anak anda tidak diimunisasi dan tidak sakit, bukan berarti imunisasi tidak bekerja, itu berarti cakupan imunisasi di daerah anda sdh cukup tinggi sehingga anak anda terlindungi oleh kekebalan. Anak anda secara tidak langsung terlindungi oleh imunisasi yang dilakukan anak lain.
    5. Saya juga minta maaf bila perkataan saya menyinggung anda, saya tidak bermaksud demikian. Yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT, yang jelek dan salah adalah kesalahan saya pribadi.
    6. Maksud Mbak Iis mungkin konspirasi anti imunisasi ya?
    7. Anda mau berhenti diskusi atau tidak, terserah, pokoknya selama blog ini mendengungkan anti imunisasi, saya ada disana untuk menangkalnya

  44. mana ni balasannya dr sodara me, myself n i ..???
    kan sodara bibang udah mengirimkan komen terakhirnya dgn begitu jelas isinya,,
    jd paling gak ada kata penutup dr sodara me, myself n i klo mw setuju stop diskusi,, dan ga lupa saling maap2an.. @@
    klo saia mah,, dipilah2 aja ni tulisan,,
    cinta damai qta mah,,,

  45. Subhanallah, tgl 12 kmrn anak sya berusia 1,5 thn, hrsny sdh imunisasi DPT, tp atasan sya prnh blg bhwa imunisasi itu buatan org kufar, akan ttp sya bth referensi utk bs meyakinkan diri sya,suami dan keluarga. Krn keragu2an itulah, yg mnyebabkan sya mnunda imunisasi anak, smpai sya membaca postingan anda.. Akan sya share, smg mnghilangkan keraguan selama ini kpd suami dan kluarga…

  46. Saya harap info ini di sosialisasikan ke kementrian kesehatan, ajak dialog dgn membawa bukti yg kuat (penelitian dll), jika terbukti bnr adanya bhw vaksin berbahaya maka pihak pemerintah,dokter2 anak jgn lah ttp mempertahankan argumennya yg menyatakan vaksin itu gak berbahaya…
    saya merasakan info ini sdh ad dari dulu tp krn tidak jelasnya sumber,hny dari org per org maka saya juga msh meragukan kebenarnny…
    JANGAN BERHENTI SAMPAI KEBENARAN ITU TERBUKTI DAN DIKETAHUI MASYARAKAT LUAS…..

  47. BIsmillahirohman ni rohim, assalamualaikum wr wb, mohon agar saudara dan saudari yang membaca blog ini juga membaca jawaban yang saya berikan. Tentu saja semua obat itu ada efek samping, imunisasi juga demikian, kalau saya lihat akhir-akhir ini, naik bis antar kota kelihatannya malah lebih berbahaya. Tiap hari ada korban meninggal.
    Bukti kuat? Banyak sekali, dan semua penelitian dilakukan dengan metoda penelitian yang sahih. Saya pernah minta bukti ilmiah yg kuat kepada saudara IMM, tentang bahaya vaksinasi dan sampai saat ini belum ada. Berikan bukti kuat bahwa vaksin berbahaya. Bukan kutipan orang mati seperti James R Shannon, bukan hasil manipulasi data seperti Andrew Wakefield, berasal dari orang yang mumpuni dibidangnya bukan orang seperti Vierra Scheibner yg ahli geologi.

  48. Beruntunglah anakku yg ke dua ini Tΐϑαƙ saya imunisasi. Saya banyak melihat anak yg βªяü saja abis di imunisasi bukannya sehat tapi justru malah menjadi sakit. Bahkan ada anak tetangga saya tiba2 kejang setelah diimunisasi. Itulah yg membuat saya berfikir, kalau imunisasi membuat anak jadi sehat kenapa justru kebanyakan anak jadi sakit setelah di imunisasi.oleh karena itu saya berkesimpulan dan memutuskan anak saya yg ke 2 Tΐϑαƙ saya imunisasi. Dan alhamdulillah anak saya ini tdk pernah sakit seperti yg di alami anak yg tlh diimunisasi…….yg rutin bagi anak saya selain ASI selama 2 tahun Madu asli 2 x sehari satu sendok teh pagi sore.

  49. Naaah kan dengan adanya kesaksian saudara akmal dapat membuktikan ketidakmanjuran dan ketidakbaikan meng-vaksin produk farmasi kepada anak..

  50. Masya Allah sekaligus Subhanallah. Blog ini merincinya dgn mengalir, krn sy pernah mendpt info2 yg patah2 jd kurang. Enak disaring di otak kita.
    Logikanya pasti memasukan sesuattu yg asing dan efek yg tercipta darinya. Hmm lumayan shock untuk para ibu, namun melihat perkembangan yg terjadi saat ini cukup dilematis.
    Ya mungkin lebih teliti aja kali ya sebelum memberikan sesuatu ke dalam tubuh2 bayi kita.
    Terima kasih (^_^)

  51. Sampai kapan pun
    mereka (zi0niz yahudi &
    org2 kafir serta antek2nya)
    TIDAK AKAN MEMBIARKAN
    ISLAM & UMAT ISLAM
    BERSATU DLM KEBENARAN
    & KEBAIKAN.,
    SERTA SEJAHTERA
    DLM KEHIDUPANNYA..,

    Hanya org2 yg tdk sadar
    (Pendek Akal) yg mau
    menerima bgt sj
    apa2 yg datang dr
    Musuh2 ALLAH
    tanpa mau melihat pd
    Hakikat Tujuan mrk
    (Musuh2 ALLAH tsb).

    BAIK itu belum tentu
    BENAR.., tapi yg
    BENAR itu sudah pasti
    BAIK…!

    Insyaa ALLAAH..,
    WaLLAAHu a’lam…

  52. IMUNISASI ITU HUKUMNYA TERGANTUNG SI PENGGUNA KOK. BISA HARAM DAN BISA JUGA HALAL. HALAL <<== BAGI ORANG – ORANG KAFIR DAN SEKUTUNYA TERMASUK ORANG YG BANGGA DENGAN KEBODOHANNYA TENTANG AJARAN ISLAM. HARAM <<== BAGI PARA ULAMA DAN KETURUNANNYA, USTAD DAN ORANG – ORANG YANG SELALU BERUSAHA BELAJAR/MENGAJI TENTANG ISLAM.

  53. assalamualaikum..,

    kenapa tidak dilakukan riset kembali saja untuk mengetahui kebenarannya..,

    sekarang sudah terlalu banyak berita yang bermunculan..,

    tetapi manusia kadang dibuat bingung oleh berita tersebut..,

    berita yang benar dan salah campur aduk ga karuan…,

    lantangkan suara anti pembodohan..,

    wassalamualaikum..,

  54. assalamualaikum…..
    kalau menurut saya yg membuat kita tidak tahu mana berita yang benar dan mana berita yang salah….adalah timbulnya dari diri kita sendiri yang tidak punya pendirian yg benar,ingat ,,,baik saja belum tentu benar

    wassalamualaikum…

  55. saya kurang sependapat dengan isi tulisan ini, kurang obyektif dalam penyajian data, tidak menuliskan jutaan jiwa yg berhasil diselamatkan oleh adanya imunisasi, terkesan hanya mencomot bagian2 tertentu dari komentar dan tulisan.

  56. akhi me myself n i, ente dulu di imunisasi gak??? tolong jawab yg jujur, kalo enggak ya alhamdulillah, kalo di imunisasi kok bs punya pemikiran seperti tulisan ente (dgn kata lain tulisan ente juga hasil zionis donk)

  57. ada seorang dokter di kalimantan yang menyarankan pasien nya untuk mengkonsumsi herbal… subhanallah… seandainya tiap dokter seperti itu…
    herbal itu bukan suatu produk atau barang untuk di pasarkan.. herbal adalah bahan-bahan yang berasal dari alam.. entah itu madu, jintan hitam, dan masih banyak lagi.. memang sie mengkonsumsi herbal untuk penyembuhan agak lambat, tapi insya allah sehat…

    • Tidak usah bingung, juga tidak seperti memakan buah simalakama… Allah SWT sekali2 tidak memerlukan tangan2 Zionis Yahudi untuk menurunkan obat kepada hamba-Nya.. Ikutilah pengobatan cara Rasulullah SAW, dijamin Murah, Aman, dan Berkah.

  58. sumbernya aja gak jelas ….. gak tahu bisa dipertanggung jawabkan apa gak
    bapak ibu saya kayaknya di imunisasi tapi ayem2 saja tuh
    إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًاوَأَكِيدُ كَيْدًا
    “Sesungguhnya orang2 kafir membuat tipu daya jahat yang sebenar-benarnya,Dan Allah pun membuat rencana sebenar-benarnya” [QS.At-Thaariq 86 ayat 15-16]

Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan